Generasi Z saat ini menyumbang sebanyak 30% dari populasi dunia dan diperkirakan akan menyumbang sebanyak 27% dari angkatan kerja pada tahun 2025. Mereka kerap dikatakan terlalu menuntut dan terobsesi dengan hak-haknya, juga dikenal karena loyalitas yang rendah dan obsesi pada TikTok. Meskipun sering dianggap sebagai generasi yang terlalu lemah dan cengeng oleh banyak pengamat media sosial, Generasi Z sebenarnya adalah sumber inovasi yang berpotensi besar.
Kepemimpinan yang tepat menjadi kunci untuk menggali potensi mereka. Dalam era dimana teknologi dan ide-ide baru berkembang pesat, penting untuk memahami bagaimana memimpin Generasi Z dengan efektif agar mereka dapat menghasilkan inovasi dan kontribusi yang berarti.Â
Pertama, Mari Berkenalan Generasi Z!
Sebelum kita mengeksplorasi lebih dalam mengenai kepemimpinan yang tepat bagi Generasi Z di tempat kerja, mari kita berkenalan terlebih dalam dengan generasi yang sering mendapatkan label negatif di TikTok ini. Gen Z, lahir antara tahun 1997 hingga 2012, adalah kelompok generasi yang mengemban tongkat estafet zaman di era teknologi canggih. Mereka, yang kini berusia antara 9 hingga 24 tahun pada 2021, telah menatap dunia melalui jendela virtual sejak awal kehidupan mereka.
Sebelum Gen Z, ada beberapa generasi lain yang telah diukur dan didefinisikan oleh para ahli demografi:
Baby Boomers lahir antara tahun 1946 hingga 1964, kelompok ini muncul pasca Perang Dunia II, menandai ledakan besar kelahiran.
Generasi XÂ lahir antara tahun 1965 hingga 1980, membesar di masa ketika teknologi terus berkembang, meski belum sekompleks saat ini.
Generasi Y atau Millennials terlahir dari tahun 1981 hingga 1996, mereka disebut sebagai digital native, menandai era dimana internet mulai menjangkau masyarakat luas.
Generasi Z ada disiniÂ
Generasi Alpha, kelahiran antara tahun 2010-2011 hingga saat ini, mereka tumbuh dalam lingkungan yang sepenuhnya dibanjiri teknologi.
Gen Z memancarkan ciri khas yang membedakan mereka: mereka memiliki impian besar dan tekad kuat untuk mencapainya, dalam hal pendidikan, karier, dan pengembangan diri. Dibesarkan dalam era digital, mereka mahir menggunakan gadget, internet, dan media sosial sejak dini. Dipersenjatai dengan kepercayaan diri yang tinggi, Gen Z mendorong diri mereka untuk mengejar impian dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Dengan karakteristik-karakteristik ini, Gen Z memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan dan inovasi di berbagai aspek kehidupan.
Dengan adanya gap generasi yang ada, apakah mempengaruhi kinerja Gen Z pada lingkungan kerja?
Generasi Z di Tempat Kerja
Tentunya, kita sering mendengar label-label tertentu yang dilekatkan pada Gen Z di tempat kerja. Banyak orang (akhir-akhir ini di TikTok) yang sambat mengkritik bahwa anak muda 'zaman sekarang now' itu kurang bisa diandalkan, suka mengeluh, dan berbagai label negatif lainnya. Lantas, apakah benar label tersebut? Mari kita bahas lebih dalam mengenai beberapa fakta Generasi Z di tempat kerja!
Teknologi sebagai Prioritas Utama
Generasi Z tumbuh dengan teknologi yang canggih dan mengharapkan lingkungan kerja yang serba digital. Mereka tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai fondasi untuk inovasi dan kreasi. Data dari survei oleh Dell Technologies menunjukkan bahwa 80% dari Generasi Z percaya bahwa teknologi akan membuka peluang untuk menciptakan pekerjaan baru di masa depan. Dalam lingkungan kerja, mereka mencari perusahaan yang menyediakan alat dan sistem yang canggih untuk meningkatkan produktivitas.
Fleksibilitas dalam Lingkungan KerjaÂ
Generasi Z memiliki ketahanan terhadap perubahan dan mencari tantangan baru. Mereka tidak menganggap perubahan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Menurut survei oleh McKinsey, 68% dari Generasi Z merasa percaya diri dalam menghadapi perubahan. Mereka mengharapkan fleksibilitas dalam jadwal kerja dan lokasi kerja untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Kolaborasi dan Kerja Tim
Generasi Z mengutamakan kerja tim dan menghindari lingkungan kerja yang otoriter. Survei oleh Deloitte menemukan bahwa 74% dari Generasi Z menganggap kebebasan ekspresi sebagai nilai penting di tempat kerja. Mereka menempatkan nilai pada kerja tim yang inklusif dan saling mendukung. Generasi Z menganggap kerja tim sebagai cara untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
Keadilan dan Inklusivitas
Keadilan dan inklusivitas adalah hal penting bagi Generasi Z. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan yang memberikan penghasilan, tetapi juga perusahaan yang memiliki nilai-nilai sosial yang kuat. Data menunjukkan bahwa 72% dari Generasi Z ingin bekerja untuk perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial yang kuat dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Mereka mencari lingkungan kerja yang adil dan merasa dihargai atas kontribusi mereka.
Feedback yang Jelas dan Terbuka
Generasi Z menghargai feedback yang jelas dan terbuka dari atasan dan rekan kerja mereka. Survei oleh Monster menemukan bahwa 76% dari Generasi Z merasa termotivasi untuk bersaing dengan rekan kerja mereka untuk mencapai tujuan karir mereka. Mereka menginginkan kesempatan untuk belajar dan berkembang dari pengalaman kerja. Umpan balik yang jujur membantu mereka untuk terus meningkatkan kinerja mereka dan mencapai tujuan karir.
Work Life BalanceÂ
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi prioritas bagi Generasi Z. Mereka menghargai waktu untuk bersantai, mengejar hobi, dan menjaga kesehatan fisik serta mental mereka. Data menunjukkan bahwa 73% dari Generasi Z menginginkan fleksibilitas dalam jadwal kerja untuk mencapai keseimbangan tersebut. Mereka tidak ingin terjebak dalam rutinitas yang mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi mereka.
Jenjang Karir yang Jelas
Generasi Z mencari jalan karir yang jelas dan kesempatan untuk pengembangan profesional. Mereka ingin tahu bagaimana mereka dapat berkembang dan naik pangkat di perusahaan. Data menunjukkan bahwa 64% dari Generasi Z menginginkan dukungan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka. Mereka mencari mentorship dan peluang pembelajaran yang membantu mereka mencapai tujuan karir mereka.
Tantangan di Era Gig Economy
Generasi Z memiliki motivasi tinggi untuk meraih kesuksesan pribadi dan profesional di era gig economy. Mereka tertarik pada fleksibilitas kerja yang ditawarkan oleh gig economy, tetapi juga menyadari tantangan dan ketidakpastian yang terkait dengannya. Menurut survei oleh Monster, 76% dari Generasi Z merasa termotivasi untuk bersaing dengan rekan kerja mereka untuk mencapai tujuan karir mereka. Meskipun demikian, mereka membutuhkan dukungan dan arahan yang tepat untuk mengelola karier mereka dengan sukses di tengah perubahan ekonomi yang terus berlangsung.
Lantas, Kepemimpinan Seperti Apa yang Dibutuhkan Generasi Z?Â
Dalam memimpin Generasi Z, ada beberapa prinsip kepemimpinan yang perlu diterapkan:
Purpose-driven Leadership
Generasi Z cenderung mencari arti dan tujuan yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Oleh karena itu, pemimpin perlu mampu mengkomunikasikan tujuan dan nilai-nilai perusahaan dengan jelas kepada mereka. Ini bukan hanya tentang menguraikan misi perusahaan, tetapi juga tentang menggambarkan bagaimana pekerjaan individu mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan tersebut. Pemimpin juga perlu memotivasi Generasi Z dengan menunjukkan dampak positif yang bisa mereka hasilkan melalui pekerjaan mereka.
Digital Native and Tech Fluency
Sebagai generasi yang tumbuh dalam era digital, Generasi Z memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi. Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi modern dan mampu mengintegrasikannya ke dalam lingkungan kerja. Ini termasuk memastikan bahwa sistem dan alat kerja yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan mereka, serta memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa Generasi Z dapat menggunakan teknologi tersebut secara efektif.
Authenticity and Inclusivity
Generasi Z sangat menghargai kejujuran dan inklusivitas dalam lingkungan kerja. Pemimpin harus menciptakan budaya kerja yang terbuka dan mendukung, di mana setiap individu merasa dihargai dan didengarkan. Ini berarti menghargai keberagaman dan mempromosikan rasa inklusivitas di antara tim. Pemimpin juga perlu menjadi contoh yang baik dalam perilaku mereka, menunjukkan sikap yang jujur, terbuka, dan ramah kepada semua anggota tim.
Continuous Learning and Development
Generasi Z sangat tertarik pada pengembangan pribadi dan profesional mereka. Oleh karena itu, pemimpin harus menyediakan kesempatan untuk pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan. Ini bisa berupa program pelatihan, mentoring, atau pengalaman kerja yang menantang. Pemimpin juga perlu memberikan umpan balik konstruktif dan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu Generasi Z mencapai potensi penuh mereka.
Lead Them by Example
Sebagai pemimpin, penting untuk menjadi teladan yang baik bagi Generasi Z. Ini berarti menunjukkan integritas, etika kerja yang tinggi, dan komitmen terhadap nilai-nilai yang baik dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin juga perlu terbuka untuk belajar dari anggota timnya dan bersedia mengakui kesalahan mereka. Dengan menjadi contoh yang positif, pemimpin dapat menginspirasi Generasi Z untuk mengikuti jejak yang sama dalam karier dan kehidupan mereka.
Memahami karakteristik dan preferensi Generasi Z menjadi kunci penting bagi pemimpin dalam menciptakan lingkungan kerja yang membangkitkan semangat dan produktivitas. Dalam menghadapi tantangan era digital dan gig economy, kepemimpinan yang berpusat pada tujuan, keahlian teknologi, kejujuran, inklusivitas, pengembangan diri yang berkelanjutan, dan menjadi teladan adalah kunci untuk menginspirasi dan memimpin Generasi Z menuju kesuksesan. Dengan begitu, TEMUKAN GAYA KEPEMIMPINAN YANG TEPAT UNTUK ORGANISASIMU oleh Kognisi Originals menjadi pilihan yang tepat untuk mendalami prinsip-prinsip kepemimpinan yang relevan dan efektif dalam mengelola Generasi Z di tempat kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H