Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Serba-serbi Cryptocurrency sebagai Mata Uang Digital

23 Juni 2023   16:53 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Farhan - Growth Center Kognisi.id

Terkenal dengan sebutan kripto, cryptocurrency adalah segala bentuk mata uang digital atau virtual yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi. Menurut KBBI, kriptografi adalah teknik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya dengan menggunakan algoritme matematika. Cryptocurrency tidak memiliki otoritas penerbit atau pengatur pusat, melainkan menggunakan sistem terdesentralisasi untuk mencatat transaksi dan mengeluarkan unit baru.

Singkatnya, cryptocurrency adalah sistem pembayaran digital yang tidak bergantung pada bank untuk memverifikasi transaksi. Berbeda dengan uang fisik, pembayaran mata uang kripto hanya hadir sebagai entri digital ke database online yang menjelaskan transaksi tertentu. Seluruh transaksi dana cryptocurrency transaksi dicatat dalam buku besar publik dan disimpan dalam dompet digital.

Sejak awal kemunculannya sekitar tahun 2009, cryptocurrency digadang-gadang sebagai masa depan keuangan digital. Meski sering mengalami krisis, mata uang kripto dapat memiliki prospek cerah yang membantu perekonomian. Oleh karena itu, mengenal konsep cryptocurrency secara lebih merupakan hal yang penting dilakukan di masa sekarang.


Awal mula kemunculan cryptocurrency

Dilansir dari Tanamduit, mata uang kripto ternyata bermula dari kurs ciptaan seorang ahli kriptografi pada tahun 1983. Kurs yang diciptakan pada saat itu pada akhirnya menjadi cikal bakal e-cash yang kemudian mendunia pemakaiannya sekitar tahun 1995.

Cryptocurrency sendiri berawal dari Satoshi Nakamoto, yang pertama kali menciptakan bitcoin pada tahun 2009. Dengan bitcoin, Satoshi mencoba untuk menggunakan skema desentralisasi kurs tanpa adanya pihak ketiga seperti bank dan lembaga keuangan lainnya. Satoshi juga berusaha untuk menciptakan blockchain yang berguna untuk melindungi transaksi yang dilakukan. Blockchain adalah kumpulan pelindung berisi data-data transaksi yang membentuk rantai.

Dalam percobaannya, Nakamoto mengalami beberapa kegagalan. Namun, pada akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah koin bernama Litecoin. Litecoin adalah kurs pertama yang menggunakan sistem proof-of-work atau proof-of-stake.


Bagaimana cara cryptocurrency bekerja?

Cryptocurrency berjalan pada pembukuan besar publik yang terdistribusi dan terlindungi (blockchain). Unit cryptocurrency dibuat melalui proses mining yang melibatkan komputer untuk memecahkan masalah matematika yang menghasilkan koin. Pengguna juga dapat membeli mata uang dari broker, lalu menyimpan dan membelanjakannya menggunakan dompet kriptografi.

Pengguna mata uang kripto tidak memiliki bentuk fisik yang nyata dari kurs tersebut. Namun, yang mereka miliki adalah kunci untuk memindahkan catatan kripto dari satu orang ke orang lain tanpa pihak ketiga tepercaya.

Terdapat berbagai macam contoh mata uang kripto, di antaranya yaitu Ethereum, Litecoin, Ripple, dan tentu saja Bitcoin yang paling populer.

Cara membeli cryptocurrency

Sebagai mata uang digital, pengguna harus berhati-hati dalam membeli dan menggunakan mata uang kripto. Untuk membeli cryptocurrency dengan aman, setidaknya terdapat tiga langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Memilih platform
    Langkah pertama adalah memilih platform untuk membeli kripto. Kripto dapat dibeli dari broker tradisional dan cryptocurrency exchange. Broker kripto biasanya memasarkan pembelian dan penjualan kripto via online. Selain kripto, mereka juga menawarkan saham, obligasi, dan ETF. Broker-broker ini biasanya merendahkan harga, tetapi menawarkan kripto dengan fitur yang sedikit.
    Selain itu, mata uang kripto juga dapat dibeli dari pertukaran cryptocurrency. Terdapat banyak pertukaran mata uang kripto yang dapat dipilih, dan masing-masing menawarkan jenis kripto, dompet digital, dan opsi rekening berbunga yang berbeda.
  • Mendanai akun
    Setelah memilih platform untuk membeli kripto, langkah berikutnya adalah mendanai akun agar transaksi jual-beli dapat dimulai. Kebanyakan transaksi pembelian kripto menggunakan mata uang resmi, seperti US Dollar, British Pound, dan rupiah. Kripto juga dapat dibeli menggunakan kartu kredit atau debit.
  • Memesan kripto
    Kripto dapat dipesan melalui platform web, broker tradisional, atau pertukaran cryptocurrency. Jika kamu ingin membeli mata uang kripto, kamu hanya tinggal memilih opsi "beli", memilih jenis pesanan, memasukkan jumlah mata uang kripto yang ingin dibeli, dan mengonfirmasi pesanan. Proses yang sama juga berlaku jika kamu ingin menjual kripto.

Kelemahan cryptocurrency

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun