Mohon tunggu...
Koes Hargianto
Koes Hargianto Mohon Tunggu... -

Cuma orang yang menulis kalau lagi ketinggian kafein.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Garuda Merah, Slogan IndONEsia, dan Jimmies Rustled

5 Juli 2014   23:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:20 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo halo, ini tulisan pertama saya di Kompasiana. Saya sebenarnya bukan orang yang mau bicara soal politik (saya lebih suka ngebicarain video games, musik, mecha dan robot, desain grafis, dan kenapa film-film Michael Bay itu jelek)

Tetapi, akhir-akhir ini karena semua orang yang saya kenal di facebook pada ngomongin capres dan sepak bola, akhirnya... saya pun akhirnya mau tidak mau jadi tau sedikit banyak tentang 2 capres kita yang akan bertarung.

Nope, saya ga akan bicarain atau mengkampanyekan tentang Pak Jokowi atau Pak Prabowo. Too friggin' many talk about that. I ain't jump to the bandwagon. Tapi saya akan membicarakan tentang desain grafis kampanye salah satu calon presiden kita, karena saya sendiri adalah seorang pecinta desain grafis.

As you know it, salah satu calon kita menggunakan lambang Garuda yang digestaltkan warna merah seperti ini, seperti ini, atau inidan dengan slogan-slogan berbau angka 'satu', seperti indONEsia, dan ini.

This is where my jimmies were rustled.

Kalau tidak salah, slogan 'indONEsia' sudah ada jauh-jauh tahun sebelum capres 2014 dan sebelum dipopulerkan oleh capres no urut 1 ini. Dipopulerkan oleh blog KDRI (kementrian desain republik indonesia) pada tahun 2007, tulisan indONEsia berarti 1 Indonesia. Kaosnya pun sudah banyak dijual dimana-mana, terutama Jakarta sejak tahun 2008.

Begitu pula dengan Garuda merah. Lambang negara yang digestaltkan merah ini uda ada sejak 2009, dipopulerkan oleh pendukung timnas Indonesia dan sering dikibarkan di stadion kalau ada pertandingan timnas Indonesia.

Sekarang, tiba-tiba 2-3 bulan lalu, Probowo-Hatta menggunakan istilah 'IndONEsia' dan Garuda merah untuk jadi slogan kampanye mereka, dan dengan bangga mereka menggunakan dua istilah itu, terutama Garuda merah dan lagu "Garuda didadaku". Dan selama sebulan ini, saya selalu bertanya-tanya, "masa iya, jutaan orang yg ngeliat ga ada yang sadar kalo mereka memakai slogan yang dipopulerkan orang lain?"

Saya cuma mau tanya kepada timses capres urut 1:

Apa kalian sudah beli lisensinya? Apa kalian njiplak ide orang lain? dan yang terpenting, apa kalian tidak malu menggunakan jargon-jargon, simbol, dan logo yang bertujuan untuk menyatukan Indonesia menjadi bertujuan politik? Kalau kalian menjiplak dan tidak ada rasa malunya, saya cuma bisa geleng-geleng, karena sebagai sesama pelaku desain grafis, kalau saya harus menjiplak ide orang, lebih baik nama saya tidak ada di dalam credit. Anggaplah gw cuma babu.

Saya sih sekarang cukup tengsin kalau jalan-jalan pake kaos tulisan 'IndONEsia' yang saya beli dari taun 2009 gara-gara pernah dikira pendukung Prabowo-Hatta. Padahal hingga setengah taun lalu, saya masih bangga memakai kaos ini.

Udah, itu aja. Saya mau kembali ke batcave. Ciao.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun