"Karena kontribusi AHY mengenai perdamaian tidak diragukan dan sudah teruji, baik saat masih militer maupun saat kembali ke dalam masyarakat sipil."
Itulah potongan kalimat dari Presiden Junior Chamber International (JCI) Indonesia, Jandi Mukianto yang dikutip dari tempo.co tentang pendapatnya mengenai kontribusi AHY dalam perdamaian.
Kontribusinya itu nyata dan diakui. Tak pelak AHY kemudian mendapatkan penghargaan sebagai Ten Outstanding Young Persons (TYOP) dari JCI. AHY menerima penghargaan dalam kategori kontribusi untuk anak-anak, perdamaian dunia, dan hak asasi manusia.
Pada usia yang masih muda, AHY sudah memiliki pemikiran yang besar. Ia juga tak lelah memberikan semangat dan menularkan motivasi kepada kaum muda untuk ikut berkontribusi demi mewujudkan Indonesia dan dunia yang lebih damai.
Pemikiran yang ia curahkan tak hanya sebatas wilayah Indonesia. AHY juga cakap dalam membicarakan geopolitik di kawasan Asia Tenggara hingga Asia Pasifik. Ia kemudian mengajak untuk berkolaborasi melintasi batas geografis yang ada.
Kapabilitas AHY dalam urusan perdamaian memang sudah tak diragukan lagi. Selama berkiprah di militer, ia menjadi bagian dari United Nation Peacekeeper di Lebanon. Pengalaman di sana yang kemudian membuatnya tak berhenti suarakan perdamaian.
Seperti isu di Palestina baru-baru ini. AHY turut memberikan pandangannya dalam penyelesaian konflik kedua negara melalui dialog yang intens. Ia juga mengecam sekaligus menyesalkan keputusan Presiden Donald Trump. Terlihat bahwa AHY sangat tanggap dalam isu-isu internasional yang tengah beredar.
Pemuda bernama AHY memang tak henti-hentinya menyuarakan perdamaian. Ia konsisten untuk tetap menegakkan perdamaian, melalui konferensi ataupun pertemua antarnegara. Ia pun tanggap dan sensitif terhadap isu-isu internasional.
Di lingkup nasional, AHY juga tak berhenti suarakan perdamaian. Kita tentu masih ingat ketika Ahok dipenjara di Mako Brimob. Saat itu AHY datang menemui Ahok dan mengatakan kalau persaingan hanya sebatas Pilkada, setelah itu berteman kembali.
AHY mengajarkan kita bahwa perbedaan suara dalam politik adalah hal yang biasa. AHY juga berjiwa besar dalam menerima kekalahannya. Pada pelantikan Anies Baswedan pun ia turut hadir. AHY tunjukkan kesejukan di sana.
Persatuan dan saling menghargai adalah yang terus ditunjukkan oleh AHY. Tensi politik yang terus memanas kemudian tak menjadi penghalang untuk bersatu. Kunjungan AHY ke daerah serta menemui tokoh-tokoh nasional menunjukkan itu. Pesan perdamaian yang ia sampaikan juga terlihat dari sikapnya. Buktinya ia mampu masuk ke kalangan mana saja.