Kegagalan di Pilkada DKI Jakarta tidak serta merta menyurutkan nama AHY. Yang terjadi kemudian malah sebaliknya. Namanya terus meroket.
Saat ini publik melihat AHY cocok sebagai pemimpin di masa depan. Aksi yang dilakukan AHY terbukti mampu mengambil simpati publik.
Saya pikir ini bukan sebuah langkah pencitraan, namun lebih dari aksi sebuah ketulusan untuk ikut membangun bangsa.
AHY menghangatkan kembali semangat generasi muda yang sempat memudar. Kehadirannya di hadapan ribuan mahasiswa di perguruan tinggi daerah memompa semangat itu kembali.
Pesan dan motivasi untuk ikut berkontribusi sebagai pilar pembangunan bangsa adalah hal yang AHY terus kemukakan. Hasilnya adalah ia populer di kalangan generasi muda atau milenial.Â
Hemat saya, tidak perlu berbicara masa depan jika saat ini saja AHY mampu menunjukkan kapabilitasnya. Ditambah dengan posisinya saat ini yang sangat strategis, menjadikannya primadona.
Berbagai hasil survei menempatkan dirinya bersaing di posisi atas dengan sederet nama besar yang telah lama berkecimpung dan mencicipi asam garam. Hal ini membuktikan AHY sudah berada di level tersebut.
AHY saya rasa mampu cepat beradaptasi dengan posisinya saat ini. Bekal di militer menurut saya menjadi modal besar bagi pencapaian dirinya saat ini. Selain itu, ia lantas tak besar kepala. Kemudian ia menemui tokoh-tokoh besar negeri ini untuk menyerap ilmu.
Fenomena lain adalah adanya deklarasi dari masyarakat untuk mendukung AHY menjadi pemimpin di masa depan adalah menjadi salah satu bukti. Ada harapan yang membumbung tinggi dihadapkan pada AHY. Saya yakin AHY mampu. Â
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H