ekor domba pada tahun 2021, kini ia memiliki 100 ekor, termasuk domba Cross Texel dan Cross Merino yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan domba lokal.
Trenggalek --Â Serma Agus Salim, seorang prajurit TNI yang bertugas di Kodim 0806/Trenggalek, Korem 081/DSJ, telah membuktikan bahwa tekad dan kerja keras dapat membawa kesuksesan. Berawal dari hanya 10"Awalnya, saya hanya memelihara 10 ekor domba dengan pakan rumput dan daun-daunan. Namun, karena repot harus mencari pakan setiap hari, saya belajar membuat pakan silase melalui media sosial dan para peternak senior. Ternyata, metode ini membuat pemeliharaan lebih mudah, bahkan ketika jumlah domba bertambah menjadi 20 ekor," ujar Agus saat ditemui di kandang dombanya di Desa Mojo Kidul, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Minggu (28/7/2024).
Untuk mempercepat pertumbuhan populasi, Agus menjual anak domba yang sudah lepas sapih dan menukarkannya dengan indukan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tujuannya adalah memperbaiki keturunan agar memiliki bibit domba unggul. "Alhamdulillah, sekarang saya memiliki 100 ekor domba termasuk anakannya," tambahnya.
Menggunakan pakan silase dari tebon jagung dan bahan-bahan limbah seperti kulit singkong, pongkol, tumpi, slemper jagung, bekatul, titen kedelai, dan ampas tahu, Agus berhasil memangkas biaya operasional ternaknya secara signifikan. "Dengan pakan dari limbah, biaya per hari hanya sekitar Rp 2.000 per ekor. Jadi, untuk 100 domba, biaya harian sekitar Rp 200.000," jelasnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi Agus adalah ketika anak domba mengalami kekerdilan akibat kurangnya air susu. Untuk mengatasinya, ia membuat pakan tambahan dari jagung dan kedelai rijek yang digiling lembut dan disangrai, serta menambahkan pakan bernutrisi tinggi untuk mempercepat pertumbuhan.
Domba-domba hasil ternak Agus tidak hanya diminati oleh peternak lokal di Trenggalek, tetapi juga dari luar kota. "Banyak peternak dari sekitar sini membeli domba saya untuk perbaikan genetik, karena domba saya termasuk jenis unggul. Bahkan, ada juga yang datang dari Ponorogo, Tulungagung, dan Blitar," tutupnya.
Kesuksesan Serma Agus Salim ini membuktikan bahwa dengan inovasi, dedikasi, dan ketekunan, siapa pun bisa mencapai keberhasilan yang luar biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI