Sinergi TNI-Polri Amankan Ngitung Batih Trenggalek, Pecahkan Rekor MURI

Trenggalek -- TNI-Polri dari Koramil 0806-13 Dongko bekerjasama dengan Polsek Dongko sukses mengamankan pelaksanaan Upacara Adat Ngitung Batih yang berlangsung di lapangan Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Minggu (7/7/2024). Acara ini tidak hanya berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Tari Turonggo Yakso yang dibawakan secara massal oleh 2.500 penari, tetapi juga menjadi perayaan yang penuh makna dan kebanggaan.

Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari sinergi yang solid antara Koramil 0806-13 Dongko dan Polsek Dongko, serta dukungan penuh dari Forkopimda Trenggalek. Dandim 0806/Trenggalek Letkol Czi Yudo Aji Susanto, S.Sos, M.A., mengungkapkan, "Upacara adat Ngitung Batih ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pergantian tahun. Selain itu, acara ini juga menjadi momen untuk mengumpulkan keluarga, makanya disebut Ngitung Batih (menghitung anggota keluarga)".

Ngitung Batih bukan sekadar upacara adat, melainkan momen berharga bagi masyarakat Kecamatan Dongko untuk merayakan pergantian tahun dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan. Ribuan penari yang tampil dalam Tari Turonggo Yakso tidak hanya memecahkan rekor MURI tetapi juga mencatatkan prestasi membanggakan bagi Kabupaten Trenggalek.

Dokpri

Kemeriahan kegiatan ini dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kekuatan budaya lokal yang mampu menyatukan masyarakat. Letkol Yudo Aji Susanto menambahkan, "Sinergi antara Koramil 0806-13 Dongko dan Polsek Dongko dalam mengamankan acara ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keselamatan semua peserta. Ini adalah bukti nyata bahwa kebersamaan dan kerja sama dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa."

Keberhasilan upacara adat Ngitung Batih dan pemecahan rekor MURI untuk Tari Turonggo Yakso ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus melestarikan dan membanggakan tradisi budaya yang kaya. Semoga tradisi ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai warisan budaya yang tak ternilai.