Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim menyatakan, Uji Kompetensi Guru (UKG) dilaksanakan pemerintah untuk memastikan semua guru di satuan pendidikan memiliki kompetensi yang baik. Musliar menyampaikan, hasil UKG juga sangat berguna sebagai peta saat pemerintah akan melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan mutu guru.
"UKG untuk meyakinkan kita, agar semua guru di satuan pendidikan punya kompetensi yang baik," kata Musliar, di gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (10/8/2012). (JAKARTA, KOMPAS.com)
Apakah pernyataan tersebut sudah berdasar pada kevalidan soal-soal test UKG yang telah dan sedang berlangsung? kami berharap kepada kemendikbud untuk tidak terburu-buru mengklaim UKG adalah salah satu alat mengukur kompetensi atau tidaknya guru.
pembinaan guru memang mutlak dan perlu diberikan, tetapi bukan dengan cara yang dirasa sangant dipaksaan. terjun langsung ke satuan-satuan pendidikan akan lebih baik, dengan melibatkan organisasi profesi yang yang lebih tahu tentang keberadaan dan kemampuan guru.
Selanjutnya, kata dia, organisasi profesi seharusnya diberikan kepercayaan untuk melakukan tes diagnostik. "Asumsinya, organisasi profesi ini lebih tahu soal guru sehingga lebih tahu bagaimana cara menilai guru secara komprehensif. Dengan catatan, tetap tidak dikaitkan dengan penerimaan tunjangan profesi karena tunjangan itu melekat pada seseorang selama berprofesi sebagai guru," papar Sekjen Persatuan Guru Swasta Seluruh Indonesia ini. (Kamis, 9 Agustus 2012 JAKARTA, KOMPAS.com)
pernyataan tersebut lebih terasa manusiawi dibangdingkan dengan pelaksanaan UKG yang Notabene masih terkesan bermasalah. karena berbagai hal. sehingga pelaksanaan UKG ini belum bisa dikatankan Valid dan pantas dijadikan tolok ukur kompetensi guru.
UKG memang perlu dilakukan, karena dapat menimbulkan motivasi guru untuk lebih giat dalam belajar untuk meningkatkan kompetensinya, tetapi pelaksanaan UKG yang berkesan tergesa-gesa dan asal jadi bukanlah suatu hal yang pantas dilakukan untuk menghakimi guru berkompeten atau tidak....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H