Pengeringan Tembakau Arsitektur Vernakular tumbuh dari arsitektur rakyat,yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada Tradisi etnik. Dengan demikian Arsitektur tersebut sejalan dengan paham kosmologi, pandangan hidup, gaya hidup dan memiliki tampilan khas sebagai cerminan jati diri yang dapat dikembangkan secara inovatif kreatif dalam pendekatan sinkretis ataupun eklektis. Modernisasi dan kemajuan teknologi serta interaksi sosial ekonomi menuntut kehadiran Arsitektur yang mampu berdialog dengan tuntutan baru. Sinkretisme arsitektur vernakular Indonesia merupakan potensi yang memberi sumbangan pada "post modernisme" dalam tampilan arsitektur "Neo-Vernakular". Dengan demikian diharapkan Arsitektur Vernakular menjadi salah satu jembatan menuju evolusi arsitektur Indonesia modern yang tetap berjati diri dan berakar pada tradisi. [Wiranto] Proses pengeringan tembakau, di angin-anginkan dibawah keteduhan. Karena kebutuhan industri yang cukup besar, diperlukan banyak bangunan tempat pengeringan tembakau. Bangunan tersebut disatu daerah disebut Los, di daerah lain biasa disebut juga Godang. Struktur utamanya menggunakan bambu yang banyak tersedia disekitarnya. Bentuk bangunan cenderung panjang, berjendela dengan atap bernada rendah. Pengeringan mengandalkan pada ventilasi untuk membantu pemeraman tembakau. Hasilnya adalah bangunan besar dengan penampilan yang sangat khas. foto-foto lainnya, silahkan KlikDisini: Tobacco Barn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H