Mohon tunggu...
Komunitas Cinta Bambu
Komunitas Cinta Bambu Mohon Tunggu... -

Mari bersama kita antisipasi Pemanasan Global (Global Warming) dengan menggunakan BAMBU secara optimal, serta kurangi pemakaian KAYU. Berbagai foto tentang pemanfaatan bambu bisa dilihat dengan Klik: http://tinyurl.com/BambuAwi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Agar Bambu Awet

20 Januari 2011   21:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:20 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memanen bambu hanya di saat musim kemarau Penggerek, jamur, dan rayap merupakan masalah besar yang dihadapi bambu. Anda harus mengawetkan bambu untuk mengatasi serangan hama-hama tersebut. Penting untuk mengetahui bagaimana cara penggerek itu bekerja. Penggerek merupakan kumbang kecil yang menempatkan telurnya pada bagian bambu yang kulitnya rusak. Ini bisa diujung potongan, ditempat pembuangan cabang, dan di mana kulit bambu telah tergores. Telur kumbang itu akan menetas pada berbagai saat dan kemudian akan memakan bubuk gula/bubuk pati yang ada dalam bambu. Oleh karenanya, serangan penggerek dapat dicegah dengan pengelolaan yang baik dan tidak merusak batang bambu. Langkah pertama dalam pengawetan bambu adalah mengurangi kadar gula dalam bambu. Karena itulah sebaiknya Anda memanen bambu hanya di saat musim kemarau dan hanya saat bambu telah berumur 3 tahun atau lebih. Jumlah kandungan gula dalam bambu paling rendah pada musim kemarau dan pada batang yang tua. Langkah berikutnya adalah mengurangi kandungan gulanya lebih jauh lagi. Ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain: • Pengeringan dalam Rumpun. Kita dapat memotong batangnya dan membiarkannya di dalam rumpun selama 4-6 minggu hingga daunnya rontok. Batang itu harus diletakkan di atas batu sehingga tidak menempel atau menyentuh tanah. Daun akan menghabiskan banyak gula yang terdapat dalam batang dan batang akan mengering secara perlahan tanpa memberi tempat yang bisa dipakai oleh penggerek untuk menempatkan telurnya. • Pengawetan dengan Air. Batang dapat direndam dalam air mengalir selama 2-3 minggu. Air akan menghilangkan hampir semua kandungan gula. Setelah perendaman, batang bambu harus dikeringkan secara perlahan pada tempat yang teduh. Jangan menjemurnya di terik matahari karena batang bambu bisa pecah atau retak. • Pengawetan dengan Air Laut. Pengawetan ini adalah dengan merendam bambu ke dalam air laut. Ikatlah kuat-kuat bambu dengan pemberat batuan sehingga tidak mengapung atau hanyut. Jangan biarkan bambu-bambu itu terpapar dan terjemur ketika air surut untuk melindunginya dari keretakan. Suatu cara yang lainnya, mungkin ini merupakan metode yang lebih mudah, yaitu dengan menggali sebuah lubang parit pada lahan pinggir pantai. Parit ini secara alami akan dipenuhi dengan air laut bila Anda menggalinya dengan kedalaman di bawah permukaan laut. Untuk kedua metode ini, biarkan bambunya terendam selama 2 minggu. Setelah itu angkatlah dan keringkan di tempat yang teduh. (dihimpun dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun