Bila mau lebih aman, sebaiknya meniru rumah Jepang atau rumah adat yang berdinding bambu. Rumah-rumah panggung di Bengkulu, misalnya, tetap utuh saat gempa membuat bumi Bengkulu bergemeretak pada 1994 dan 2000. Fenomena serupa juga ditemui saat gempa di Liwa, Lampung, 1994. Mengapa rumah bambu lebih tahan gempa? Kekuatan gempa berbanding lurus dengan bobot gedung. Semakin besar bobot gedung, kekuatan gempa yang merambat juga semakin besar. Sebaliknya, rumah bambu yang ringan otomatis lebih sedikit merasakan kekuatan guncangan. Selain itu, bambu lebih lentur dan tak mudah patah ketimbang bangunan bata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H