Mohon tunggu...
Kobayasi Hira
Kobayasi Hira Mohon Tunggu... -

Kuli tinta, relawan kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ridwan Mukti Tak Mendapatkan Dukungan Golkar dalam Pilgub Sumsel 2013

14 November 2012   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:23 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13528854931809550360

DPD Partai Golkar Sumsel telah menetapkan H Alex Noerdin, sebagai satu satunya nama yang di majukan sebagai bakal calon gubernur Sumsel. Alasan tersebut, karena Alex Noerdin merupakan ketua DPD Golkar Sumsel dan incumbent Gubernur Sumsel. Sehingga Golkar Sumsel resmi tetap mencalonkan Alex Noerdin sebagai calon Gubernur Sumsel 2013-2018. Dengan demikian bupati Mura yang juga kader Golkar Ridwan Mukti dipastikan gagal di calonkan Golkar untuk Pilgub Sumsel 2013. “Itu sudah harga mati. Alasannya karena Alex merupakan ketua DPD Golkar Sumsel, incumben dan untuk survei mudah-mudahan signifikan dan memuaskan, yang berbicara ini adalah saya sebagai ketua harian tim pemenangan pilkada kabupaten/kota dan pilgub, catat itu,” kata Ketua Harian Tim Pemenenangan Pilkada kabupaten/kota dan Pilgub Golkar Sumsel, Nasrun Madang, dengan nada tinggi, Rabu (14/11). Sekalipun hasil survei dan keputusan dari DPP Partai Golkar belum keluar, namun Golkar Sumsel optimis hasil survei Alex Noerdin tidak akan mengecewakan, sebaliknya akan lebih signifikan, termasuk pencalonan kader golkar lainnya Ridwan Mukti. “Golkar tidak pernah mencalonkan dua orang kader, hanya satu nama yakni, Alex Noerdin. Untuk survei sendiri paling lambat Desember, harga mati Golkar Sumsel mencalonkan Alex Noerdin sebagi calon bakal gubernur Sumsel,” katanya. Menurut Nasrun, meski Golkar memiliki suara yang cukup untuk mengusung calonnya sendiri, namun partai berlambang beringin ini tetap mengharapkan dukungan dari partai lain, seperti PAN. “Dalam berpolitik kan kita tidak bisa berjalan sendiri, kita harus berdampingan dengan partai lain, termasuk PAN,” katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun