Mohon tunggu...
Kristianus Noeng
Kristianus Noeng Mohon Tunggu... -

"Belajar dari ketidakadilan"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Santoso, Berikut Abu Sayyaf!

21 Juli 2016   11:24 Diperbarui: 21 Juli 2016   12:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riwayat Santoso alias Abu Wardah, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur yang melakukan sejumlah teror di Poso, Sulawesi Tengah, tamat, setelah sejumlah peluru menembus tubuhnya pada kontak senjata dengan personel Satgas Operasi Tinombala, Senin (18/7) petang.

Kita semua patut bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada aparat TNI/Polri khususnya kepada para personel Satgas Tinombala. Semoga 19 rekan sisa kelompok Santoso yang lain menyerahkan diri atau tidak; terpaksa dibabat habis.

Kematian Santoso jelas menjatuhkan mental teman seperjuangannya. Sekalipun berhasil, semoga kita semua tidak lengah dan tetap waspada. Mari kita semua membentengi diri dengan menolak tegas ajaran, paham atau ideologi radikal sekalipun mengatasnamakan agama. Mari sama-sama jadikan Indonesia ini aman dan damai.

Berlanjut...

Bagaimana dengan nasib saudara-saudara kita yang menjadi sandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina Selatan?

Setelah Santoso, mudah-mudahan fokus berikutnya adalah Abu Sayyaf. Sekalipun Abu Sayyaf terkenal tangguh dan mampu mempecundangi tentara Filipina, kita bangsa Indonesia mempunyai pasukan elite! Pasukan khusus yang di akui dunia. Kita memiliki pasukan khusus, pasukan elite salah satunya adalah Koppasus.

Seperti diketahui pasukan Kopassus telah berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.

Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus di antaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, dan Pepera di Irian Barat (sekarang Papua). Selain itu, pasukan baret merah ini juga berhasil melakukan Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.

Semoga kisah-kisah sukses diatas, terulang kembali di Filipina Selatan. Membebaskan sandera, sekalian membabat habis kelompok teroris Abu Sayyaf!

Amin. Amin. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun