Gabriel Attal, PM Termuda dan Pertama yang Terbuka Gay di Prancis
Gabriel Attal, menteri pendidikan saat ini, telah ditunjuk oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai perdana menteri Prancis yang baru pada Selasa, 9 Januari 2024. Dengan usia 34 tahun, ia menjadi perdana menteri termuda dan pertama yang terbuka gay dalam sejarah modern Prancis.
Attal, yang berasal dari partai Renaissance, adalah salah satu dari sekian banyak politisi muda yang dipilih oleh Macron untuk mendukung dan menasihati presiden yang juga masih muda. Attal dikenal sebagai juru bicara pemerintah yang piawai dan berani menghadapi berbagai isu yang dilemparkan kepadanya.
Attal lahir pada 16 Maret 1989 di Clamart, le-de-France. Ia adalah putra dari Yves Attal, seorang pengacara dan produser film keturunan Yahudi Tunisia, dan Marie de Couriss, yang berasal dari keluarga Kristen Ortodoks dari Odesa. Ia menempuh pendidikan di cole Alsacienne, sekolah swasta bergengsi di Paris, dan lulus dari Sciences Po University dengan gelar master dalam bidang urusan publik.
Attal memulai karir politiknya dengan bergabung dengan Partai Sosialis pada tahun 2006 dan mendukung calon presiden Sgolne Royal pada tahun 2007. Pada tahun 2012, ia mendapat kesempatan magang di kementerian kesehatan dan kemudian diangkat menjadi staf tetap di sana. Pada tahun 2017, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional dari partai Renaissance.
Sejak itu, Attal terus naik pangkat dalam pemerintahan Macron. Ia menjadi sekretaris negara untuk menteri pendidikan dan pemuda pada tahun 2018, juru bicara pemerintah pada tahun 2020, menteri tindakan publik dan akuntansi pada tahun 2022, dan kembali menjadi menteri pendidikan dan pemuda pada tahun 2023.
Attal juga dikenal sebagai aktivis hak-hak LGBT dan telah menjalin hubungan dengan Stphane Sjourn, seorang penasihat senior Macron, sejak tahun 2015. Ia mengaku telah menghadapi diskriminasi dan pelecehan karena orientasi seksualnya, tetapi ia tidak pernah menutup-nutupi identitasnya.
Dengan menjadi perdana menteri, Attal diharapkan dapat memberikan angin segar bagi pemerintahan Macron, yang menghadapi tekanan politik dari sayap kanan. Ia juga dianggap sebagai salah satu kandidat potensial untuk pemilihan presiden tahun 2027.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H