Mohon tunggu...
trunkaz
trunkaz Mohon Tunggu... Freelancer - wordsmith Freelancer sustainable tourism

Saya adalah individu yang ingin tahu dan bersemangat yang selalu ingin belajar dan berbagi pengetahuan saya dengan orang lain. Saya adalah pendukung kuat kekuatan pendidikan dan saya selalu mencari cara baru untuk berbagi pengetahuan saya dengan dunia. Saya adalah penulis dan komunikator yang berbakat dengan bakat untuk menjelaskan konsep kompleks dengan cara yang jelas dan ringkas. Saya juga pembicara publik yang berbakat yang mampu memikat dan melibatkan audiens dari segala ukuran. Saya bersemangat tentang berbagai topik, termasuk sejarah, sains, teknologi, dan masalah terkini. Saya selalu siap untuk debat yang bagus dan saya suka belajar hal-hal baru. Saya seorang pekerja keras dan selalu bersedia untuk melangkah lebih jauh. Saya juga pemain tim dan saya selalu bersedia membantu orang lain. Saya yakin bahwa saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada tim atau organisasi mana pun. Saya adalah individu yang termotivasi dan berorientasi pada hasil yang selalu mencari tantangan baru. Saya bersemangat tentang masa depan dan saya ingin melihat apa yang akan terjadi. Saya yakin bahwa saya dapat mencapai hal-hal besar dan saya berkomitmen untuk membuat dampak positif pada dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik, Pemilu dan Prinsip Keobjektifan serta Keadilan

21 Oktober 2023   21:50 Diperbarui: 21 Oktober 2023   22:05 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
politi, pemilu, objektif, adil (@myCreations)

Politik, Pemilu, dan Prinsip Keobjektifan Serta Keadilan

Dalam peta demokrasi dunia, politik sering kali dianggap sebagai arena yang dinamis, di mana berbagai kepentingan bersaing untuk mendapatkan pengakuan dan kekuasaan. Tapi di balik dinamika tersebut, ada dua kata kunci yang menjadi dasar keberhasilan sistem politik sebuah negara: objektif dan adil.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bagaimana politik bisa digerakkan oleh emosi, kepentingan kelompok, dan bahkan ego pribadi. Namun, di saat yang sama, ada urgensi untuk memastikan bahwa proses politik tetap berada pada jalur yang benar, yakni memprioritaskan kepentingan umum. Inilah sebabnya mengapa pemilihan umum (pemilu) menjadi begitu penting.

Pemilu bukan sekadar ritual berulang lima tahun sekali atau sesuai dengan konstitusi masing-masing negara. Pemilu adalah refleksi dari komitmen sebuah bangsa terhadap prinsip demokrasi. Melalui pemilu, masyarakat diberikan hak untuk memilih pemimpin yang mereka anggap mampu membawa perubahan positif. Namun, apa yang terjadi jika proses pemilu itu sendiri tidak objektif dan adil?

Ketidakadilan dalam pemilu dapat mempengaruhi legitimasi pemimpin yang terpilih. Sebuah pemilu yang dianggap tidak adil dan objektif bisa memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi demokrasi itu sendiri. Oleh karena itu, menjadi tugas penting bagi penyelenggara pemilu untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilu dilaksanakan dengan integritas yang tinggi.

Adil dan objektif bukan hanya tentang bagaimana suara dihitung atau bagaimana kampanye dilaksanakan. Ini juga berkaitan dengan bagaimana setiap individu diberi hak yang sama untuk bersuara, tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi. Setiap pemilih harus merasa bahwa suaranya dihargai dan dihitung dengan benar.

Dalam konteks politik modern, tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan bahwa teknologi, yang kini menjadi bagian integral dari pemilu, tidak dimanfaatkan untuk mengganggu integritas pemilu. Baik itu masalah keamanan siber, disinformasi, atau manipulasi data, setiap aspek harus diperhatikan untuk memastikan pemilu yang adil dan objektif.

Dalam kesimpulan, politik dan pemilu adalah dua sisi dari satu koin demokrasi. Untuk memastikan bahwa demokrasi berfungsi dengan baik, prinsip keadilan dan objektivitas harus menjadi pusat perhatian. Hanya dengan demikian, masyarakat bisa percaya dan berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.

@myCreations

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun