Mohon tunggu...
Kurnia Ridhowati
Kurnia Ridhowati Mohon Tunggu... -

Saya hanya pekerja biasa,sy org yg lebih menghargai usaha ketimbang hasil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iklan yang Berani

12 April 2011   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari lalu saya melihat sebuah iklan lowongan pekerjaan yang tidak biasa. Mungkin boleh dibilang ini pertama kali bagi saya melihat iklan seperi ini di negeri ini. Sebuah iklan yang cukup besar dengan warna yang mencolok. Hal tersebut menarik perhatian saya. Yang paling membuat saya tertarik adalah pada bagian bawah iklan tersebut terdapat simbol gambar "wheelchair", disamping simbol tersebut terdapat tulisan "all positions open for disabled people". Ya, perusahaan tersebut juga memberikan kesempatan bagi penyandang cacat untuk melamar.

Meskipun saya bukan bagian dari perusahaan tersebut, namun saya cukup berbangga, dimana sebuah perusahaan yang tidak bisa dibilang perusahaan kecil berani membuka lowongan pekerjaan bagi mereka yang mempunyai kekurangan secara fisik. Hal ini menandakan perusahaan yang berbasis di Paris tersebut menghargai keberadaan disabled people sebagai orang yang juga mempunyai kemampuan yang sama seperti orang normal lainnya, bukan sebagai kaum yang seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.

Mungkin bagi sebagian masyarakat iklan tersebut hanyalah sebuah iklan biasa yang tidak mempunyai arti. Namun bagi saya pribadi iklan tersebut mempunyai arti yang sangat besar. Ya sebuah penghargaan dan pengakuan bahwa disabled people juga merupakan bagian dari masyarakat, sebagai warga negara yang juga mempunyai hak yang sama akan pekerjaan.

Selama ini yang saya lihat, mohon maaf jika pengamatan saya salah, para penyandang cacat lebih banyak bekerja di bidang yang mengandalkan ketrampilan fisik semata, seperti membuat kerajinan tangan, membuat keset, menjahit, dan sejenisnya, sangat jarang saya lihat mereka bekerja di perusahaan-perusahaan publik yang lebih mengandalkan kemampuan berpikir dan keahlian tertentu. Bukan berarti saya merendahkan dan tidak menghargai pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan fisik, namun jika mereka mempunyai kemampuan lebih di bidang akademik dan profesionalitas tertentu apa salahnya jika mereka diberi kesempatan dan ruang untuk mengembangkan diri.

Bagaimanapun mereka juga merupakan anak bangsa yang mempunyai potensi. Potensi untuk mengembangkan diri, potensi untuk menjadi seorang profesional muda di bidangnya masing-masing, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri sama seperti anggota masyarakat pada umumnya. Dengan kemandirian dan eksistensi, mereka bukan lagi dipandang sebagai kaum yang hanya bisa bergantung pada orang lain, terutama dari sisi ekonomi.

Ya iklan tersebut memang hanya sebuah iklan. Saya masih menantikan keberanian perusahaan-perusahaan lain di negeri ini, yang saya tahu jumlahnya ribuan untuk melakukan hal yang sama. Tidak saja keberanian untuk membuat iklan yang sama, namun juga dengan mengimplementasikannya dengan memperkerjakan para disabled people di perusahaan-perusahaan mereka dengan memberikan hak dan kewajiban yang sama seperti karyawan-karyawan lainnya. Jadi tunjukkan keberanian anda para pemimpin perusahaan/CEO-CEO di negeri ini.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun