Air mataku mengalir
Mengalir tak tau kemana
Seperti kehilangan arah
Padahal air mata itu mengalir dari mataku
Seperti kupu-kupu yang kehilangan sayapnya
Seperti aku yang ditinggal selamanya
Lampu-lampu di jalan bungkam
Hanya angin dan isak tangis yang bersuara
Tak tau apa yang harus diucapkan
Orang-orang berbaju hitam datang
Mengucapkan selanat tinggal
Telinga hanya bisa diam
Air mata terus bergulir untuk mengalir
Isakku semakin jadi
Ketika aku mengantarkanmu masuk ke dalam tanah
Tak pernah aku membayangkan
Sepilu ini,Â
Sesedih ini,
Biarlah, aku ikhlas melepasmu
Beristirahatlah dengan damai
Selamat jalan...
Selamat Jalan Eyang Sapardi Djoko Damono
Karyamu akan selalu abadi dalam jiwa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H