Ditinjau oleh: Dr. Kevin, SpM
Melakukan pemeriksaan kesehatan mata anak bukan hanya perlu dilakukan oleh mereka yang mengalami masalah penglihatan. Anak-anak dengan mata sehat pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan indera penglihatan ke Dokter Spesialis Mata Anak secara rutin.
Saat ini belum banyak orang tua yang menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan mata anak ke Dokter mata. Padahal, penglihatan yang baik sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak karena jiwa eksplorasi mereka tumbuh secara optimal.
Â
PENTINGNYA MENGUNJUNGI DOKTER SPESIALIS MATA ANAK
Sama seperti anggota tubuh lainnya yang mengalami proses pertumbuhan, mata anak juga demikian. Anak-anak mengalami proses perkembangan fungsi penglihatan yang cukup pesat dari usia 0 sampai dengan 7 tahun. Jika selama proses perkembangan itu terdapat hambatan, dapat berisiko adanya kesalahan dalam koordinasi antara mata dan otak. Mengingat zaman sekarang anak-anak sudah mendapatkan paparan gadget yang cukup intens sehingga secara langsung maupun tidak langsung pasti akan memengaruhi kondisi mata mereka.
Memeriksakan penglihatan si kecil ke Dokter Spesialis Mata merupakan salah satu kebiasaan yang perlu dibangun oleh orang tua sejak awal. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesehatan mata mereka sehingga bisa mendeteksi lebih awal apabila ada kelainan pada mata anak.
Di samping itu, pemeriksaan mata anak secara rutin juga dapat meminimalkan risiko mata malas/ lazy eyes menjadi mata juling (strabismus) serta memantau kondisi kelainan refraksi/ kelainan kacamata secara berkala.
Â
KAPAN PERIKSA KE DOKTER SPESIALIS MATA ANAK?
American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus (AAPOS), merekomendasikan sejumlah pemeriksaan sebagai berikut:
- Bayi usia 0 hari-1 bulan: Dilakukan pemeriksaan pada bagian mata luar untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan. Pemeriksaan mata dilakukan dengan cara menyorotkan cahaya atau lampu senter ke arah mata bayi. Untuk bayi prematur atau bayi yang memiliki riwayat penyakit mata pada keluarga akan dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh.
- Usia 1 bulan-1 tahun: Jika pada rentang usia ini tidak tampak kelainan pada mata anak, skrining dilakukan saat usia anak antara 6 bulan sampai satu tahun.
- Usia 3-5 tahun: Â Tajam penglihatan dan kedudukan bola mata anak harus dinilai pada usia ini. Jika dicurigai adanya juling/strabismus, mata malas/lazy eye/ambliopia, kelainan refraksi, atau masalah lainnya pada mata, maka anak harus mendapat pemeriksaan menyeluruh.
- Usia sekolah (di atas 5 tahun): Mata minus adalah kelainan yang paling sering dijumpai pada usia ini. Bila dicurigai adanya gejala mata yang tidak simetris atau masalah lain, anak harus segera diperiksa oleh Dokter Spesialis Mata Anak.
Jika tidak ada gejala penyakit mata dan tidak ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, tes mata bisa dilakukan ulang setiap satu atau dua tahun sekali.
Â