Mohon tunggu...
Kamaludin
Kamaludin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya suka dengan otomotif seperti BMW

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Retorika: dari Seni Berbicara hingga Ilmu Komunikasi Kontemporer

4 Juni 2024   17:21 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Kamaludin (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Retorika yaitu seni berbicara. Kini, retorika telah berkembang menjadi ilmu berbicara. Akhirnya, retorika diakui sebagai tradisi verbal dan nonverbal yang melahirkan ilmu komunikasi. Retorika komunikasi kontemporer menggabungkan pengetahuan, pemikiran, seni, dan kemampuan berbicara.

Retorika komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu retorika komunikasi verbal dan nonverbal. Pembagian ini terlihat dari penggunaan kata-kata dan bahasa tubuh, isyarat, pandangan mata, sentuhan, gerakan tubuh, dan lain-lain.

Retorika komunikasi verbal adalah proses komunikasi yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Bahasa lisan dan tulisan ini terdengar indah, efektif, dan efisien. Keduanya bertujuan untuk memberikan informasi (informatif), memengaruhi atau membujuk (persuasif), dan menghibur (rekreatif).

Retorika komunikasi lisan adalah seni menyampaikan pesan dengan bahasa lisan secara efektif dan efisien. Pada era klasik, komunikasi lisan hanya dipahami melalui pengucapan kata-kata secara langsung dan tatap muka, seperti pidato atau ceramah.

Kemudian, muncul media komunikasi seperti televisi, radio, dan telepon yang disebut sebagai media konvensional atau media lama (old media). Retorika komunikasi lisan semakin berkembang dengan adanya media ini. Di era media sosial atau media baru (new media), retorika komunikasi lisan dapat menggunakan berbagai platform seperti Instagram, Twitter, atau Facebook.

Sedangkan retorika komunikasi tulisan adalah seni menulis, mengetik, dan mencetak simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan pesan dengan kata-kata yang menarik, estetik, efektif, dan efisien.

Di masa lampau, alat tulis yang digunakan masih manual, kemudian muncul mesin ketik biasa, mesin ketik elektrik, hingga kini menggunakan keyboard komputer, stylus, atau pena digital.

Media pertama untuk menulis adalah daun, kulit binatang, dan kemudian kertas. Sebelum tinta umum digunakan, batu tulis lebih sering digunakan. Pada 1990-an, kapur tulis masih digunakan di hampir setiap sekolah.

Media komunikasi tulisan terus berkembang. Pada 1906, koran pertama kali dikenal di Jerman. Pada 1665, majalah pertama muncul di Prancis. Namun, buku sudah dikenal jauh sebelumnya, sekitar 2400-an sebelum Masehi di Mesir. Kini, orang bisa menulis di media baru seperti Twitter, WhatsApp, Telegram, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun