Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Langkah Gugatan Prabowo

25 Juli 2014   19:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:15 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Langkah Gugatan Prabowo.

“Kami sudah menyiapkan bukti, yaitu memilih yang tidak sesuai prosedur di 52.000 TPS. Di situ nanti buktinya cukup banyak,” kata dia.

Bukti tersebut, lanjut Alamsyah, akan dicocokkan dengan hasil rekapitulasi suara nasional yang telah dilakukan Komisi Pemilihan Umum. Namun, ia menyayangkan langkah KPU, yang hingga saat ini belum menyerahkan salinan rekapitulasi suara ke tim pasangan nomor urut satu itu.

Jika membaca dan menyimak tuntutan Prabowo dan ingin mengajukan ke MK ada sedikit aneh, sehingga pembaca bisa meraba bahwa Prabowo bersama tim-nya itu hanya melakukan keputusan yang gusa gusu tanpa berpikir panjang untuk membuat strategi yang tepat. Nampak sekali kegusaran hati yang membawa pikiran masing-masing berbeda, sehingga statment yang dibuat tidak konsisten.

Kita bisa baca copy tulisan sebagian diatas yang dicetak miring, kaitkanlah dengan menarik diri dari rekapitulasi suara. Seharusnya jika menarik diri dan tidak percaya, buat apa saat ini ngotot minta KPU menyerahkan daftar rekapitulasi suara ? yang akan dicocokan dengan data yang ada pada PKS ? mengapa harus dicocokan kembali, yang katanya tidak benar. Seharusnya ajukan saja data yang ada, bukan ?   Terbukti tim penasehat hukumnya termasuk tim suksesnya tidak mengetahui jelas aturan main yang sesungguhnya. Semua itu terjadi karena gusa gusu dan kegalauan hati yang membuat akal sehat disandera oleh emosi diri.  Salah satu syarat pengajuan ke MK, harus melampirkan data rekapitulasi KPU. Maka kegalauan ini terjadi lagi di kubu tim Prabowo.

Sebelumnya, dikatakan tidak menggugat melalui MK, akan mempidanakan KPU, kemudian berubah lagi niatnya mau gugat melalui MK. Semua itu membuktikan bahwa orang sekitar Probowo bukanlah orang profesional hanya menggantungkan kepentingan pribadi, kemudian mengajukan berbagai pendapat yang tidak sesuai undang-undang berlaku.

Kegalauan berikut adalah banyaknya petinggi pendukung partai koalisi yang mau angkat kaki, cawapres-nya Hatta yang menjadi misterius keberadaannya, pernyataan petinggi partai pendukung yang telah mengucapkan selamat kepada Jokowi.  Semua itu membuktikan bahwa koalisi Prabowo sudah tidak lagi solit, pada ancang-ancang menjauhkan diri dan lepas tanggungjawab. Misalnya Mahfud MD dan anak Amin Rais dan petinggi Demokrat yang sudah memberi selamat kepada Jokowi – Ahok.

Kita lihat pada hari ini, dikatakan jam 17.00 sore akan membawa 10 truk bukti ke MK, apakah langkah itu akan membuat mereka lebih bisa menerima dengan lapang dada apapun hasilnya atau masih bermanuver dengan berbagai cara.

Menurut pengamat bahwa pilpres tahun ini sungguh sangat transparan, semua lapisan masyarakat bisa mengikuti dengan baik semua tahapan-tahapan bisa dimonitor. Bahkan ada petinggi yang mengatakan bahwa pilpres tahun ini terbaik dibanding pilpres sebelumnya, termasuk Mendagri sudah mengakui bahwa pilpress lebih berkualitas dari sebelumnya.  Kecelakaan satu-satunya diawali dari hasil guick count yang abal-abal yang memenangkan Prabowo Hatta. Sehingga kehilangan muka bagi tim Prabowo untuk menerima kekalahan. Dengan berbagai upaya untuk mencari bukti-bukti pendukung yang katanya sampai 10 truk, kita bisa bayangkan PR yang begitu berat dibebankan kepada MK. Apa maksud dan tujuannya, biarlah kita menantikan hasilnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun