Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bila Perlu DPR Bisa Dibubarkan Oleh Presiden (11)

9 September 2014   01:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:16 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="318" caption="ilustrasi: Kompas.com"][/caption]

Bila Perlu DPR Bisa Dibubarkan Oleh Presiden (11)

UU Pilkada kembali meramaikan suhu politik, sebelumnya UUMD3 dengan buru-buru disahkan oleh DPR sebelum lengser. Tidak habis mikir, koalisi merah putih ini sesungguhnya mau apa ? bernegara atau bermain dengan cara mafia. DPR baru dilantik saja belum, sudah ribut dengan UU Pilkada, dimana sebelumnya dirasakan sudah diatas angin dengan UUMD3, yang merubah trasdisi berjalan beberapa periode berjalan.

Kita sangat prihatin, anggota DPR diangkat saja belum, namun sudah membuat move yang sama sekali tidak mementingkan kebutuhan rakyat yang mendasar. UU diubah menurut kemauan hati. Hanya memikirkan diri. Padahal mereka duduk sebagai wakil rakyat. Namun kenyataannya sama sekali tidak mencerminkan kebutuhan rakyat.

Sangat kentara niat jahat untuk menggagalkan  pemerintahan baru Jokowi – JK dengan visi yang telah dijanjikan kepada rakyat.  Upaya demi upaya terus dibangun dalam koalisi merah putih, yang mana partai-partai koalisi itu  ingin bertahan dalam status quo-nya, namun tidak kecapaian. Kebencian atas kekalahan dalam kampanye pilpres bisa terbaca kebrutalan yang terjadi, gugatan-gugatan yang dipaksakan, mencerminkan kelicikan semata, rakyat sangat bersyukur dimana MK telah menggagalkan semua gugatan koalisi merah putih. Kebencian itu ditunjukan oleh tokoh-tokoh koalisi merah putih, Fadli Zon yang dengan lantang mengatakan tidak mau mengaku salah, bahkan ucapan selamatpun tidak akan diberikan, demikian juga Prabowo, sejak keputusan MK, entah hilang kemana tidak lagi didengar suaranya.

Kita semua tahu bahwa  kemenangan Jokowi – JK, merupakan mujizat yang tidak pernah terjadi dibumi Indonesia, mereka begitu mendadak muncul, dan dilahirkan bukan dari petinggi partai. Seorang yang dilahirkan begitu sederhana, wong deso. Dihina oleh lawan politiknya, sebagai boneka, turunan China, bukan Islam bahkan memalukan jika masuk panggung dunia yang bahasa Inggrisnya kalah jauh sama Prabowo dll.  Jika itu bukan kekuatan Tuhan, mustahil bisa terjadi. Merupakan kebahagian besar, jika rakyat bisa melihat pemimpin sesederhana ini muncul dibumi Indonesia, saat kita masih hidup.

Rakyat semua mengharapkan pemerinthan Jokowi – JK benar benar membuat perubahan secara total, segala macam korupsi dibumi hanguskan sampai keakar-akarnya. Ketransparanan yang dibangun Jokowi - jk supaya dipertahankan, rakayt bisa mengawal sampai sejauhmana permainan koalisi merah putih menentang kebijaksanaan yang telah dijanjikan Jokowi-JK.  Jika sudah keterlaluan dan bila dipandang perlu, bubarkan saja DPR. Jika Bung Karno dulu bisa membuat dekrit pembubaran DPR, mengapa Jokowi – JK tidak ? Selama Jokowi – JK memimpin dengan baik, jujur, transparan dan mementingkan kesejahteraan rakyat, pasti rakyat ikut turun tangan ?

Permainaan ini belum habis, jika membaca dari media, koalisi merah putih terus akan mencari celah, sebisa mungkin dengan kekuatannya 63% diparlemen berupaya bermain untuk melepaskan kebencian. Jokowi belum dilantik, DPR juga  belum dilantik, tetapi semua sudah bergerak dengan niat yang berlawanan satu sama lainnya sebagai pemanasan awal.   Koalisi PDIP dengan tim transisinya menyiapkan dan menjabarkan strategi untuk mensukseskan program yang sudah dijanjikan kepada rakyat, sedangkan lainnya berupaya mencari celah untuk mengganjal program lawannya supaya tidak berjalan mulus. Bisa dibayangkan jika sudah sama-sama dilantik, tentu akan banyak tontonan yang bisa disajikan ke masyarakat. Kita tunggu babak berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun