Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Deparpolisasi Karena Jalur Independen ?

10 Maret 2016   19:07 Diperbarui: 11 Maret 2016   18:24 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Begitu Ahok mengumumkan ikut jalur independen yang diusung oleh teman-teman Ahok, maka mulailah nampak kegalauan paertai politik, dalam menyatakan sikap Ahok dan menanggapi sikap teman-teman AHok yang mendesak untuk diambil keputusan tegas dari Ahok, karena Ahoksedang menanti keputusan dari PDIP yang sangat diyakini akan mendukung Ahok dalam Pilkada. namun keputusan belum juga diberikan, karena ibu Mega yang memiliki tabiat kehati-hatian yang membutuhkan waktu panjang sambil membaca perkembangan dan pendapat dari petinggi partainya.

Begitu teman Ahok mendesak, maka sikap akhir Ahok adalah tidak lagi menunggu keputusan PDIP, walaupun sebelum memutuskan telah berdiskusi dengan Ibu Mega. Begitu berita menyebar, maka mulailah timbul statmen petinggi partai yang menuduh teman-teman AHok mau meniadakan partai atau dengan istilah deparpolisasi.  

Kita semua tahu bahwa teman-teman AHok sudah berjuang cukup lama dengan mengumpulkan jumlah suara labih 700 ribu, kemudian diwajibkan untuk melengkapi nama calom wagub yang akan disanding dengan AHok, karena sudah terlanjur nama pendukung terkumpul dengan formulir belum mencantumkan nama calon wagub yang menjadi keharusan, maka teman Ahok harus bekerja ulang kembali. hal ini membuat mereka mendesak kepastian AHok, karena akan dikejar waktu yang sisa tidak terlalu banyak. 

Kronologi diisahkannya calon independen sah menurut undang-undang, sesungguhnya tidak pernah terpikirkan oleh perwakilan di DPR, namun karena nama AHok yang begitu populer, kemudian diusung oleh teman Ahok yang sudah memenuhi jumlah suara, maka ketakutan mulai timbul dan menjadi galau setelah diputuskannya oleh teman Ahok untuk tidak mencantumkan nama Jarot sebagai pendamping Ahok, karena belum ada ketegasan dari PDIP siap mengusung atau menolak. sikap ini yang membuat teman AHok tidak bisa menunggu karena keterbatasan waktu.  

Mengapa parpol galau karena Ahok ikut jalur independen bisa diliat dari :

1. Pernyataan petinggi PDIP, menuduh teman  Ahok ada niat deparpolisasi. statmen ini sesungguhnya tidak tepat, karena bukan itu maksud teman AHok, selain hanya karena dikejar waktu dan karena ketidak pastian PDIP memberi putusan tegas. sikap PDIP ini yang membuat Ahok berpikir memilih independen, karena mereka sudah bekerja sejak bebrapa bulan lalu, sedangkan parpol belum bekerja apalagi memberi sikap dukungan secara tegas. Waktu bagi teman Ahok sangat penting, sedangkan mengolor waktu bagi PDIP mungkin akan lebih menguntungkan sambil wait and see.  

2. Guncang gancing dicoretnya nama Jarot, menjadikan petinggi partai marah dengan menuduh kearogansian teman Ahok.

3. Kemungkinan lain adalah kekuatiran jika Ahok benar-benar berhasil memenangkan pilkada DKI, akan menjadi satu pukulan berat bagi kelangsungan parpol, karena `jalur ini akan menghasilkan Ahok-Ahok baru didaerah lain. tidak mustahil bagi yang memiliki rekam jejak jujur, berani tegas yang taat akan konstitusi serta berani transparan akan menjadi idola dikemudian hari dan akan ikut jalur independen.

Sesungguhnya parpol harus berani  koreksi diri, karena kedepan bukan lagi transaksional untuk mencari jabatan dan kekuasaan, melainkan parpol yang benar-benar bisa membaca keinginan rakyat. penulis salut dengan Nasdem, berani tidak populer dengan tradisi selama ini, mereka berani menyatakan tanpa syarat mendukung, bahkan ikut aktif mendukung ini satu sikap luar biasa.

Nasdem sudah menunjukan sikap awal sejak ikut pemilu, dengan mendukung Jokowi tanpa syarat, hasilnya cukup mengejutkan bagi satu partai baru. untuk kedua kali Nasdem akan membuktikan diri kembali. tanpa harus jual mahal dengan cara tradisi parpol yang ada saat ini. berani beda dari lainnya.

Bagaimana dengan parpol lain, sesungguhnya mereka belum siap dan belum memiliki kader yang mampu bersaing, terbukti mereka membuka penndaftaran calon dari berbagai pihak, walaupun beda idiologi partai yang dianut, sungguh prihatin bukan ?  JAti diri partai sudah bisa digadaikan demi kekuasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun