Seluruh rakyat Indoensia dari berbagai daerah sudah menyoroti minta keadilan, dunia sudah menyoroti Indonesia untuk minta  Indonesia berlaku adil bagi minoritas. Kita mengaku menghargai perbedaan, saat ini buktikanlah pada seluruh rakyat Indoensia, buktikan pada dunia, bahwa apa yang di klaim itu benar dengan bukti nyata, bukan sekedar menuduh negara luar tidak boleh intervensi hukum di Indonesia. Jika PPB sudah ikut menyoroti, apakah itu juga ikut campur ?
Jika saat ini orang-orang super kaya, oknum pejabat-pejabat yang sudah menikmati masa KKN dan anda masih bebas menikmati kekayaan berlimpah-limpah, cukuplah jangan diteruskan ketamakan itu dengan cara yang  brutal, apalagi memanfaatkan sumbu-sumbu pendek untuk mencapai niat jahatnya. Kenapa minoritas selalu dibentur dengan sumbu pendek untuk mencapai tujuan politik oknum haus kuasa ? Sangat menyedihkan, kalian masih bisa berpesta pora karena sudah menang dan Ahok ditahan.
Baru saja dirasakan rakyat jelata yang masih dibawah kemiskinan untuk menikmati hidup yang layak dibawah pemerintahan yang bersih dan pro rakyat, kalian hancurkan dengan cara-cara licik dengan dengan janji-janji kosong  untuk menghidupi budaya KKN, menakuti rakyat kecil dengan mengancam jika mati tidak di solat-kan.  Itupun dengan  bukti spanduk ratusan, provokator dan pengamcam tetap leluasa, tidak ada penindakan hukum. Dimana keadilannya ?
Pilpres masih dua tahun kedepan, sekarang sudah dirasakan suasana panas, sumbu pendek terus dijadikan alat permainan, issiu PKI dan kembalinya RRT akan menguasai Indonesia dihembuskan kembali. Yang paling mudah minoritas dijadikan korban kembali dengan kerusuhan-kerusuhan seperti 1998 dan issiu ini sudah dirasakan oleh minoritas.
Harapan minoritas, hanya butuh perlindungan dan hukum berlaku bagi semua anak bangsa. Setidaknya penegak hukum bergerak cepat dan tidak pandang pilih seolah-olah takut dengan kekuatan massa dari sumbu pendek yang memaksakan kehendak. Hanya gerak cepat dan tegas dari aparat penegak hukum yang tanpa pandang bulu yang bisa memberi bukti nyata dan memulihkan kekuatiran sebagai hak warganegara minoritas untuk diperlakukan adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H