Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hary Tanoe, Mencari Apa ?

24 Mei 2014   16:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakal calon presiden dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama dengan tim suksesnya, Hary Tanoesoedibjo, hadir pada malam Result Show Indonesian Idol, Jumat (23/5/2014), di Hall D2 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

Inilah gambar potret orang yang gila kekuasaan demi mempertahankan kerajaannya. Siapakah dia Hary Tanoe. Seorang pengusaha media kaca dan pengusaha berbagai usaha. Pada awalnya dia masuk dalam politik, bergabung dengan Wiranto karena dijanjikan sebagai capres, namun begitu partainya gagal mendapat caci maki dari kawan separtai karena sebagai team sukses gagal memperoleh kelayakan suara. Begitu pak Wiranto yang secara akal sehat sulit untuk mau bergabung dengan Gerinda, karena Prabowo pernah dipecat saat karier militernya menanjak. Banyak tuduhan kepadanya sehingga kebijaksanaan pecat harus dijatuhkan.

Kembali kepada Hary Tanoe, Pada awalnya karena ajakan pak Wiranto dan berpasangan sebagai capres dan cawapres Hanura, kesempatan ini diterima baik.  Mungkin karena Hanura gagal, yang tentunya dia sudah keluar banyak kocek, langsung semangatnya untuk murtad timbul begitu tawaran Prabowo datang.  Sama-sama pengusaha yang tidak mungkin tidak meninggalkan hutang, ditambah semasa kampanye celeg tentunya sudah investasi banyak sekali. Apa daya ? tentu tawaran Prabowo disambut hangat, walaupun harus murtad terhadap Hanura. Haya hitungan hari, begitu Wiranto bergabung dengan PDIP, dengusan hidung Prabowo laksana kilat membujuk HT untuk bergabung, tentu ada deal yang tidak diketahui umum. Gaya KOBOI prabowo memperoleh angin untuk memecah belah partai Hanura, kemungkkinan kembali memperoleh support dana besar dari HT. Sekali pukul dua lalat mati. Hebatnya Prabowo dalam dunia kangow ( dunia silat ). Jika menyimak tampang keduanya, tidak lepas dari gambar emosi / ambisi besar dimiliki oleh keduanya. Yang pasti janji saling menguntungkan akan mengawali keduanya.

Mari disimak sejenak, tokoh yang bergabung dengan Prabowo, bukankah semua itu dari orang sakit hati ? platform umum hanya sebatas bibir, deal dibelakang itulah sesungguhnya menjadi penentu untuk bergabung ( platform rahasia ), baik itu dari pengusaha besar Yang banyak hutang, baik politikus yang sakit hati karena ketidak capaian ambisi pribadi. Misalnya Akbar Tanjung ( niat menawarkan diri jadi cawapres, gagal ), ARB ( pemenang caleg kedua, ditolak PDIP), Mahfud MD ( hilang ambisi, kecewa tidak jadi Cawapres PDIP ), SDA ( gagal nego dengan PDIP, petingginya pecah, dan kini jadi tersangka Korupsi  ), Rhoma Irama ( jelas sakit hati amat sangat kepada PKB, dan membangkitkan sara kepada Jokowi ), Hatta R menteri ekonomi ( bermain hukum, meloloskan anaknya dari jeratan hukum ). Bisa dibayangkan bergabungnya mereka semua ada tujuan, udang dibalik batu, tanpa rasa malu siang hari merah, malam hari berubah jadi hitam. Hari Tanoe ( sebagai team sukses gagal bawa Hanura menang, berpekara dengan Mbk Tutut, karena Indosiar masih belum selesai. Ingin gandeng Prabowo, mantan ipar Tutut untuk mencari perlindungan, siapa tahu ada hasilnya. Belakang tersebar ada rujukan kembalinya Prabowo dengan mantan istrinya, adik Mbk Tutut ). Ada apa itu semua ?

Beginilah gambaran tokoh disekeliling Gerinda ( Prabowo ), mungkinkah ini akan membawa Indoensia Baru sesuai empat pilar Pancasila, UUD-45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI ? Jika kepentingan transaksional menjadi syarat utama untuk bergabung ? Keempat pilar hanya berupa semboyan, niat bersama, cita-cita bangsa sejak proklamasi, yang hanya tertuang diatas kertas, yang mudah dilupakan , diabaikan oleh segelintir petinggi yang berambisi dan sangat mobilitas untuk diri sendiri dan kelompoknya saja. Gayanya mengumbar janji kemana-mana, menarik simpatisan dengan gaya memecah belah lawan politiknya. Simaklah Visi dan janji-janjinya tidak lepas dengan uang, uang dan uang, bukan menciptakan lapangan kerja yang mapan, tetapi dengan cara pembodohan. Karena pintas dan mudah untuk membeli suara dan menarik simpatisan, ditambah gaya koboi dan pidato yang berapi-api seperti Gaya Bung Karno dan cara berpakaiannya, walaupun hatinya bertolak belakang  dengan Bung Karno. Pepatah mengatakan apa yang kelaur dari mulutnya yang spontan,  itulah cermin hatinya “ Capres kok disuruh-suruh ! “,  Emangnya Capres mau jadi Boss memperbudak rakyat ? Walaupaun sadar ucapannya, namun sudah terlambat. Demikianlah makna pepatah diatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun