Mohon tunggu...
Arya Cintya
Arya Cintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tenaga hidrogen sebagai energi terbarukan?

15 Desember 2024   17:35 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:35 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam upaya menghadapi tantangan perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tenaga hidrogen telah muncul sebagai salah satu solusi utama dalam transisi menuju energi terbarukan. Hidrogen, sebagai unsur paling melimpah di alam semesta, memiliki potensi besar untuk menjadi sumber energi bersih yang fleksibel, serbaguna, dan ramah lingkungan. Dikombinasikan dengan teknologi energi terbarukan, hidrogen dapat memainkan peran penting dalam menciptakan sistem energi global yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi karbon.

Tenaga hidrogen merupakan salah satu alternatif energi bersih yang semakin menarik perhatian dunia sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. Hidrogen, unsur paling melimpah di alam semesta, memiliki karakteristik unik yang memungkinkan penggunaannya sebagai sumber energi dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembangkit listrik, transportasi, hingga industri berat. Namun, hidrogen tidak tersedia secara bebas di alam dan harus diekstraksi dari sumber-sumber tertentu seperti air, gas alam, biomassa, atau menggunakan energi terbarukan. Proses produksi yang umum meliputi elektrolisis, yaitu pemisahan air menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan listrik, serta reformasi uap, yang mengubah hidrokarbon menjadi hidrogen dan karbon dioksida.

Teknologi pemanfaatan tenaga hidrogen telah berkembang pesat, terutama melalui sistem sel bahan bakar (fuel cell) yang mampu mengonversi hidrogen menjadi listrik tanpa pembakaran, hanya menghasilkan air sebagai limbah. Selain itu, hidrogen dapat digunakan dalam mesin pembakaran internal untuk menghasilkan tenaga mekanis atau sebagai bahan bakar dalam industri berat seperti pembuatan baja dan semen. Teknologi penyimpanan dan distribusi hidrogen, baik dalam bentuk gas, cairan, maupun senyawa kimia, juga terus disempurnakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan penggunaannya.

Keunggulan utama tenaga hidrogen adalah sifatnya yang ramah lingkungan, terutama bila diproduksi melalui metode yang bersih seperti elektrolisis menggunakan energi terbarukan. Hidrogen menawarkan fleksibilitas sebagai sumber energi serbaguna yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, menggantikan bahan bakar fosil di sektor transportasi, atau menjadi media penyimpanan energi terbarukan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah biaya produksi yang tinggi, terutama untuk hidrogen hijau yang membutuhkan energi terbarukan dalam jumlah besar. Teknologi penyimpanan dan distribusinya juga masih memerlukan inovasi untuk mengatasi risiko keamanan akibat sifatnya yang mudah terbakar serta kebutuhan infrastruktur yang mahal.

Dampak lingkungan dari pemanfaatan tenaga hidrogen sangat bergantung pada metode produksinya. Hidrogen hijau, yang dihasilkan dari elektrolisis menggunakan energi terbarukan, dapat membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Namun, hidrogen abu-abu, yang diproduksi dari gas alam tanpa penangkapan karbon, tetap menghasilkan emisi karbon yang cukup besar. Oleh karena itu, pengembangan teknologi untuk memproduksi hidrogen biru dan hijau menjadi prioritas bagi banyak negara.

Di masa depan, hidrogen memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung transisi energi global. Dalam sektor transportasi, kendaraan berbasis sel bahan bakar menawarkan solusi mobilitas tanpa emisi yang lebih efisien daripada kendaraan listrik berbaterai dalam skala tertentu. Hidrogen juga dapat digunakan untuk menstabilkan jaringan listrik dengan menyimpan energi berlebih dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari. Dengan komitmen global terhadap pengurangan emisi karbon dan investasi besar-besaran dalam teknologi hidrogen, potensi pengembangan tenaga hidrogen sebagai solusi energi berkelanjutan semakin cerah, membuka peluang baru dalam upaya melawan perubahan iklim dan memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus berkembang.

Tenaga hidrogen memiliki hubungan yang erat dengan energi terbarukan, terutama dalam konteks transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hidrogen berfungsi sebagai jembatan yang memungkinkan integrasi energi terbarukan secara lebih luas, terutama karena sifatnya sebagai penyimpan energi. Energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, sering kali bersifat intermittent (tidak stabil) karena tergantung pada kondisi cuaca. Hidrogen dapat diproduksi dengan menggunakan listrik dari sumber-sumber ini melalui proses elektrolisis, kemudian disimpan dan digunakan kembali saat dibutuhkan, sehingga membantu mengatasi masalah ketidakpastian pasokan energi terbarukan.

Selain itu, hidrogen memperluas cakupan penggunaan energi terbarukan ke sektor-sektor yang sulit dialiri listrik secara langsung, seperti transportasi berat, industri, dan pemanas. Dengan teknologi yang semakin maju, hidrogen hijau---yang diproduksi sepenuhnya menggunakan energi terbarukan---dapat menjadi solusi utama untuk mengurangi emisi karbon di sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, tenaga hidrogen dan energi terbarukan memiliki hubungan sinergis yang saling melengkapi, di mana energi terbarukan menyediakan sumber daya untuk produksi hidrogen bersih, sementara hidrogen memperluas jangkauan dan stabilitas energi terbarukan dalam sistem energi global. Kombinasi ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan dan rendah karbon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun