Mohon tunggu...
Arya Cintya
Arya Cintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hidrolisis Garam

3 Juli 2023   07:36 Diperbarui: 3 Juli 2023   07:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketika senyawa asam bereaksi dengan senyawa dan membentuk garam, maka reaksi tersebut dapat disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, reaksi penetralan yang terjadi tidak selalu menghasilkan larutan garam yang bersifat netral. Mengapa hal ini bisa terjadi? Untuk pembahasan lebih lanjut dapat disimak pada pembahasan dibawah ini. Hidrolisis garam merupakan pembahasan yang berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari hari. Salah satu contohnya adalah sabun.  Seperti yang kita ketahui, sabun merupakan salah satu senyawa basa yang mudah kita temui. Apakah kalian pernah berpikir, bagaimana proses hidrolisis diterapkan dalam pembuatan sabun? Dan mengapa sabun dapat bersifat basa?

Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam.Kation garam yang dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasaldari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam(anion). Perlu kita garis bawahi juga bahwa setengah dari asam basa dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat, sedangkan sisanya dapat digolongkan sebagai elektrolit lemah. Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk  suatu reaksi yang terjadi antara suatu zat dengan air. Hidrolisis ini sendiri berasal dari kata hidro dan lisis, dimana hidro yang memiliki arti air dan lisis yang berarti peruraian. Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis).

Hidrolisis garam terbagi menjadi beberapa golongan yaitu garam yang tersusun dari asam kuat dengan basa kuat. Lalu ada garam yang tersusun dari basa kuat dan asam lemah. Garam yang tersusun dari basa lemah dan basa kuat. Dan yang terakhir adalam garam yang tersusun dari basa lemah dan asam lemah. Pada garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat itu tidak terjadi hidrolisis dengan pH bernilai 7 yaitu bersifat netral. Contoh dari garam dari asam dan bas akuat ini adalah natrium klorida atau NaCl dimana garam ini tersusun dari kation Na+ dan anion Cl- dan kedua ion ini berasal dari elektrolit kuat sehingga tidak adanya terjadi hidrolisis.

Selanjutnya ada garam yang tersusun dari basa kuat dan asam lemah, dimana garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah ini mengalami hidrolisis anion dengan pH yang dimiliki diatas 7 atau dapat dikatakan bersifat basa. Contoh hidrolisis garam yang mengalamihidrolisis parsial dan bersifat basa adalah proses pembuatan sabun. Lalu ada garam yang tersusun dari asam kuat dengan basa lemah, garam ini merupakan kebalikan dari garam sebelumnya yaitu garam dari basa kuat dan asam lemah. Garam ini akan mengalami hidrolisis kation dengan pH yang dimiliki akan lebih kecil daripada 7 atau dapat dikatakan bersifat asam. Pernahkah kamu melihat petani menggunakan pupuk pada tanaman? Pupuk yang digunakan bertujuan agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijaga. pH tanah di daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Amonium klorida dapat dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen yang digunakan pada pupuk. Senyawa ini terdiri dari kation NH4+ dan anion C-. Berdasarkan hal tersebut, NH4+ akan mengalami hidrolisis dan Cl- tidak mengalami hidrolisis.

Terakhir adalah garam dari asam dan basa lemah, Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemahterhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. Contohnya seperti ammonium asetat yang tersusun dari kation NH4+ dan anion CH3COO- yang sama sama berasal dari elektrolit lemah, dan keduanya akan mengalami hidrolisis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun