Dalam kehidupan kita sehari hari, kita sering menemukan beberapa reaksi reaksi kimia yang berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu yang sering kita temui pada saat perayaan ataupun pergantian tahun adalah kembang api. Pada kimia, contoh dari reaksi yang dapat berlangsung cepat adalah reaksi antara logam natrium dengana air, lalu adapun reaksi yang terjadi pada pembakaran pita magnesium, pengendapatn AgCl. Sedanngkan contoh dari reaksi yang berlangsung dengan lambat yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari hari adalah perkaratan besi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa di dalam kehidupan kkita sehari hari, kita dapat menemukan reaksi yang dapat berlangsung cepat maupun lambat. Kecepatan dari proses terjadinya reaksi kimia ini berlangsung dapat disebut dengan laju reaksi kimia. Penting bagi kita untuk mempelajari mengenai laju reaksi, hal ini karena laju reaksi memiliki manfaat pada kehidupan kita, salah satunya dalam bidang industry yang memanfaatkan berbagai reaksi kimia pada proses produksi.
Berdasarkan pengertiannya, laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah pereaksi dalam satuan waktu atau sebaliknya yaitu bertambahnya jumlah produk dalam setiap satuan waktu. Ukuran dari jumlah zat pada reaksi kimia secara umum dinyatakan sebagai konsetrasi molar atau molaritas dengan symbol M. Sehingga kita dapat simpukan bahwa laju reaksi kimia itu materi yang menyatakan mengenai berkurangnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satuan waktu, dalam kasus ini digunakan satuan waktu detik (s). Satuan laju reaksi ini dapat dinyatakan dengan mol-3 det-1 atau mol/liter. Dengan analogi mobil yang berjalan, ketika kita mencatat posisi yang dilalui oleh mobil pada dua waktu yang berbeda, maka kita dapat menuliskan hal tersebut seperti:
Kecepatan rata-rata =  jarak  yang ditempuh/waktu yang ditempuh
Dengan rumus diatas, maka kita dapat memperoleh rata-rata dari laju reaksi dengan membagi perubahan dari konstentrasi reaktan ataupun produk dengan interval waktu pada saat reaksi terjadi. Dengan begitu dapat kita tuliskan sebagai berikut:
Kecepatan rata-rata = perubahan konsentrasi/perubahan waktu
Kita dapat melihat pada diagram berikut ini,Â
     Dari diagram tersebut, kita dapat melihat bahwa reaksi kimia yang terjadi dapat dituliskan sebagai A  B, dimana laju perubahan dari A menjadi B ini akan ditentukan dengan jumlah dari zat A yang bereaksi serta jumlah dari zat B yang akan terbentuk dalam setiap satuan waktu. Seperti penjelasan sebelumnya dimana laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah pereaksi dalam satuan waktu atau sebaliknya yaitu bertambahnya jumlah produk dalam setiap satuan waktu. Maka pada reaksi A  B, kita dapat mengetahui bahwa pada saat jumlah zat A berkurang maka jumlah dari zat B akan bertambah. Dengan begitu maka konsep dari laju reaksi kimia dapat dituliskan sebagai berikut:
rA = -delta[A]/delta t  atau  rB = +delta[B]/delta t
Dengan keterangan rA merupakan laju reaksi berkurangnya zat A dan rB merupakan laju reaksi bertambahnya zat B.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan dari laju reaksi. Yang pertama merupakan luas permukaan. Pada saat terjadinya reaksi kimia, tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi akan bersentuha hingga terjadi suatu reaksi. Hal ini disebabkan karena sentuahn yang terjadi pada luas permukaan akan bergantung pada baagimana bentuk dari partikel zat yang sedang berlangsung. Jika kita melakukan reaksi dengan  pereaksi yang memiliki betuk luas permukaan berupa padatan maka luas permukaan akan semakin bertambah jika ukuran dari zat padat ini diperkecil. Semakin besar luas permukaan maka  semakin tinggi kemungkinan terjadinya tumbukan pada reaksi.
Selanjutnya adalah konsentrasi larutan, secara sederhana konsentrasi dari larutan ini dapat mempengarhui kaju reaksi dimana jika konsentrasi dari suatu larutan tinggi maka hal ini berarti larutan tersebut mengandung jumlah partikel yang banyak, dengan begitu partikel partikel tersebut akan semakin rapat jika dibandingan dengan larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah. Kerapatan dari partikel zat ini akan membuat kemingkinan terjadinya tumbukan semakin tinggi sehinga laju reaksi yang terjadi akan semakin cepat.