Pada abad ke 21 ini, zaman sudah memasuki eraglobalisasi, dimana semua alat komunikasi sudah banyak yang canggih, yang dengan kecanggihannya mampu melewatu batas negara bahkan benua. Namun di belahan bumi yang lain, terutama di kawasan timur tengah, sedang terjadi revolusi besar-besaran, yang menuntut kebebasan hidup damai dan sejahtera, hingga berujung pada perang anatara rakyat dengan penguasa (pemerintah). Dimna peperangan tersebut banyak melibatkan pemuda, kenapa lebih banyak pemuda? Karena usia pemuda adalah usia yang paling produktif, yang kuat fisiknya, punya semangat tinggi, mudah di arahkan (di pengaruhi).
Itu kondisi pemuda di kawasan timur tengah, namun gimana dengan kondisi pemuda di negeri Indonesia? Pemuda indonesia dalam sejarahnya di kisahkan sebagai patriot bangsa, pegusung kemerdekaan, yang mendeklarasikan Sumpah Pemuda yang di perangati setiap tanggal 28 oktober, itu semua hanya kenangan semata, hanya cerita lama. Hampir tak mungkin pemuda indonesia di zaman sekarang bisa sama seperti sejarah yang dulu, kenapa? Karena pemuda zaman sekarang sudah banyak terlahir sebagai pemuda akhir zaman.
Mereka yang lupa akan dirinya sebagai penerus bangsa, asyik denga dunianya sendiri, hingga lupa untuk menetukan pilihannya dalam pemilihan gubernur atau presiden, mereka acuh dengan kondisi bangsa ini, bahkan di perparah dengan rusaknya moral pemuda yang kian hari kian meningkat. tawuran antar pelajar, antar mahasiswa bahkan antar warga yang tiap tahunnya berjatuhan korban. Tidak hanya sampai disitu saja, kasus pergaulan bebas di kota-kota besar semakin mengkhawatirkan. Seperti kota Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta, hampir 90% anak usia remaja sudah tidak perawan lagi. belum lagi tingkat pornografi yang di suguhkan dalam media cetak dan elektronik. Mau jadi apa negara ini jika pemudanya banyak terkena kasus-kasus moral?
Harapan itu masih ada
Kita masih ingat, kata-kata bijak dari presiden pertama indonesia, yaitu Soekarno. Beliau mengucapkan pepatah “Jas Merah” (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah), inilah pepatah yang pas, yang patut di renungi oleh pemuda di indonesia, karena dengan mengingat pepatah tersebut, pemuda akan mengambil banyak pelajaran serta hikmah yang tersirat dari segala perjuangan pahlawan indonesia.
Namun bagi kita, khususunya umat islam, tidak hanya sekedar pepatah saja yang menjadi landasan untuk perubahan, namun Al-Quran dan As-Sunnah sebaik-baik pegangan hidup yang dapat mengubah manusia ke arah yang lebih baik. Seperti di dalam surat Ar-Ra’d ayat 11, yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri,” jadi jika para pemuda indonesia ingin berubah, harus mampu merubah dirinya sendiri dahlulu, sebelum merubah yang lain. Seperti kata-kata bijak dari Ust. Aa Gym mulai dari “3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil, Mulai dari sekarang).”
Dengan demikian, segala tantangan, rintangan juga hambatan yang di hadapi pemuda saat ini, jika mempunyai satu secercah harapan dan keyakinan serta iman yang kuat akan sebuah perubahan, maka impian mereka akan bisa tercapai dan tidak temasuk golongan pemuda akhir zaman, melainkan menjadi golongan pemuda calon penghuni surgaNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H