[caption id="attachment_365218" align="aligncenter" width="300" caption="iklan #GENRE (sayapun ngikik saat itu)"][/caption]
Sobat blogger, ketika membahas tentang usia remaja (rentang usia 10-24tahun) saya teringat pada masa-masa sekolah yang penuh dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi, hingga rasa-rasanya semua buku ingin dibaca, semua hal ingin dicoba dan dibuktikan. Masa remaja sungguh menjadi saat pencarian jati diri, dimana jika tidak dibimbing ke arah yang baik tentu menjadi berbelok ke arah yang kurang baik bahkan buruk. Saya ingat pernah merasa paling benar sendiri saat itu, saya yang paling berhak atas kehidupan saya hingga kadang nasehat berlalu begitu saja karena terhalang ego diri. Namun disisi lain saya pun merasa butuh sandaran, alias tempat curhat yang tak perlu terlalu menggurui yang mau menerima dan mendengar segala permasalahan dan kegembiraan. Saat itu saya memang tidak menemukannya pada orang tua. Saya justru menemukannya dengan menulis diary, meluapkan segala keluh kesah dan kegembiraan dalam satu buku sekaligus doa-doa saya pada-Nya. Setiap usai menuliskan sesuatu saya merasa lebih baik. Dan kini saya bersyukur karena saat itu telah melampiaskan masa remaja saya pada diary (hal yang setidaknya lebih positif).
#Remaja Masa Kini
Jika sebelumnya saya merasa beruntung, maka kini saya justru miris ketika tahu generasi bangsa sungguh berada pada posisi mengkhawatirkan karena sebagian dari mereka adalah tergolong dalam remaja yang berperilaku beresiko diantaranya kawin usia muda, terlibat dalam perilaku seks pra nikah, menggunakan napza, serta terinfeksi HIV dan AIDS. Banyak sudah data-data yang menunjukkan akan jumlah yang cukup besar betapa perilaku beresiko ini telah menjangkiti remaja kita. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik maka bagaimana dengan generasi terebut, bagaimana masa depan mereka? Jumlah remaja yang besar yaitu kurang lebih 27,6% atau sekitar 64 juta penduduk merupakan aset bangsa sekaligus akan menjadi masalah bagi negara jika tidak segera ditangani.
[caption id="attachment_365219" align="aligncenter" width="300" caption="Perbandingan #GENRE Generasi Berencana "]
Arus perkembangan dan akses informasi yang tinggi saat ini menjadi klop dengan kebutuhan akan rasa ingin tahu yang besar ala remaja. Hal ini tentu bermanfaat bagi perkembangan kualitas pengetahuan mereka, namun jika digunakan untuk hal yang negatif maka dampak buruklah yang akan diperoleh. Harus ada pembinaan yang mana membantu remaja menghadapi tantangan hidupnya sekarang dan yang akan datang. Mereka memerlukan bantuan untuk mengerti bagaimana tantangan hidup di depan, gambaran akan masa depan mereka nantinya sehingga akan lebih berhati-hati dalam menjalani masa remaja tersebut.
#Solusi Pemerintah melalui GENRE
Sayapun bertanya-tanya bagaimana peran pemerintah menghadapi permasalahan remaja ini. Ternyata pemerintah melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) telah mensosialisasikan program GENRE (Generasi Berencana). GENRE ini dikembangkan agar remaja memiliki pengetahuan/gambaran yang cukup sehingga kehidupan mereka menjadi lebih siap dan terencana.
[caption id="attachment_365220" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu gambaran #GENRE"]
Genre bertujuan untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana.
Sasaran dari program GENRE ini yaitu: