Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelolah penambagan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina memiliki banyak produk seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, pelumas, dan petrokimia. Belakangan Pertamina menaikkan harga gas elpiji Non-subsidi (12kg) yang akhirnya menuai banyak kritik dari internal Pertamina dan dari kalangan pemerintah dan masyarakat. Banyak kalangan berpendapat bahwa kenaikan Elpiji non-subsidi merupakan langkah yang kurang tepat, dan terlalu terburu-buru. Namun dari semua kritik yang mendera tubuh Pertamina tentu masyarakat juga harus memahami akan kerugian berlarut-larut yang dialami oleh Pertamina. Berikut adalah beberapa poin menarik seputar Elpiji non-subsidi : [caption id="" align="alignnone" width="673" caption="sumber: liputan6.com"][/caption] 1. Elpiji Non-subsidi bagi yang mampu Elpiji non-subsidi memang diperuntukkan untuk mereka mereka yang sudah mampu dan mapan dalam segi financial, dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dari masyarakat secara umum. Jika masyarakat yang sudah mampu merasa terbebani dengan harga yang dipatok oleh Pertamina, demikian hal nya pemerintah juga terbebani karena mungkin Pemerintah akan menggelontorkan anggaran pada Elpiji non-subsidi dan ini bahkan akan mempengaruhi harga Elpiji subsidi (3kg). 2. Tersedia dimana-mana Berbeda dengan Elpiji yang disubsidi Pemerintah, Elpiji non-subsidi dipastikan akan memiliki banyak persedian, hal ini akan memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk mendapatkan Elpiji ini di semua SPBU baik yang dikelolah negeri ataupun swasta. 3. Kemanan Elpiji non-subsidi memiliki keunggulan kemanan dari gas subsidi, dimana ada beberapa produk premium elpiji Pertamina yang sudah menggunakan double spindel pada bagian penutup tabung. Hal ini memberikan keamanan ekstra pada produk non-subsidi tersebut. 4. Awet Jika kita membandingkan antara elpiji subsidi dan non-subsidi tentu ada perbandingan yang sangat berbeda disamping harganya, dimana elpiji non-subsidi memiliki isi empat kali lebih banyak daripada elpiji subsidi. Hal ini memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kita dari segi waktu dan efesiensi pemakaian, dimana secara umum elpiji non-subsidi (12kg) bisa digunakan dalam satu setengah bulan, sedangkan elpiji 3kg hanya bisa digunkan rata-rata satu minggu. Bahkan Pertamina memiliki memiliki penawaran menarik berupa antar gratis untuk berepa produk premiun mereka seperti elpiji ease gas. Berdasarkan beberapa poin menarik tersebut kita bisa lebih mengenal apa itu elpiji non-subsidi, dan tentunya masyarakat masih punya alasan yang cukup konkrit untuk membeli dan menggunakan elpiji non-subsidi. Jika kita merasa mampu dan membutuhkan pelayanan yang lebih istimewa maka tentunya kita harus memilih produk istimewa dari Pertamina ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H