Dalam menjalankan sebuah usaha dapat dipastikan terjadi proses penjualan sebagai aktivitas utama dari usaha tersebut. Aktivitas berupa penjualan itu tentunya dilakukan dalam rangka menghimpun pendapatan sebesar-besarnya. Karena semakin besar pendapatan diyakini semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Perolehan keuntungan itulah yang kita kenal sebagai laba.
Pengertian laba menurut Henry Simamora (2002 : 45)
“Laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban. Jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih”.
Namun ternyata, laba tidaklah mono ras. Artinya laba juga terbagi atas beberapa macam. Jenis-jenis laba itu dikemukakan oleh Theodorus M. Tuanakotta. Theodorus M. Tuanakotta (2001 : 219) mengemukakan jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba, yaitu :
- Laba kotor
- Laba dari operasi
- Laba bersih
Adapun penjelasan jenis – jenis laba diatas sebagai berikut :
-Laba kotor
“Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan dengan harga pokok penjualan”.
Laba kotor adalah gambaran umum mengenai keuntungan yang diperoleh oleh sebuah usaha. Laba kotor belum bisa digunakan/dialokasikan sepenuhnya karena masih harus diproses untuk mendapatkan laba bersih.
-Laba dari operasi
“Laba dari operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban biaya”.
-Laba Bersih
“Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk mencarinya laba operasi bertambah pendapatan lain-lain dikurangi oleh beban lain-lain”.
Karenanya dapat diketahui bahwa laba bersih adalah keuntungan perusahaan yang diperoleh setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya yang ditanggung dalam operasional perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H