Jika ada yang bertanya berapa biaya yang Anda habiskan untuk ongkos pulang pergi tempat kerja setiap bulannya? Kita bisa saja langsung menjawab tiga ratus lima puluh ribu rupiah atau lima ratus ribu rupiah. Namun apakah jawaban yang kita berikan itu bisa dipercaya? Tentu saja jawaban itu tidak bisa dipercaya sepenuhnya sebelum diberikan alasan-alasan yang mendukung bahwa jawaban itu pasti, akurat dan bisa dipercaya.
Agar bisa demikian tentu kita harus melakukan langkah-langkah berikut:
1.Mengumpulkan data pengeluaran terkait ongkos yang dihabiskan mulai dari awal bulan sampai akhir bulan. Bisa jadi data tersebut dari catatan ataupun tiket bus yang Anda tumpangi;
2.Anda juga harus menganalisa dan mengklasifikasi data tersebut. Jika tiket, tiket mana saja yang Anda pakaikan untuk pulang/pergi bekerja dan berapa jumlahnya.
3.Menjumlahkan pengeluaran-pengeluaran yang termasuk dalam kategori ongkos pulang pergi tempat kerja; dan
4.Pada akhirnya Anda menjawab pertanyaan tersebut, empat ratus ribu misalnya.
Lalu jika disaat yang berbeda ada yang bertanya kepada Anda “berapa pengeluaran Anda untuk bensin motor minggu ini?” Atau pertanyaan-pertanyaan lain terkait biaya, maka agar bisa memberikan jawaban yang pasti, akurat dan bisa dipercaya maka tentu Anda harus melakukan langkah-langkah seperti diatas. Yang secara sederhana langkah-langkah tersebut meliputi:
- Langkah-1. Mengumpulkan data transaksi
- Langkah-2. Menganalisa data transaksi
- Langkah-3. Memilah dan mengelompokkan transaksi ke dalam akun-akun
- Langkah-4. Membuat laporan keuangan
Langkah-langkah tersebut selalu berulang dan berulang selama ada kejadian yang sama,yang dalam perusahana akan terus terjadi selama perusahaan tersebut masih beroperasi.
Nah itulah yang disebut dengan “Siklus Akuntansi”. Siklus akuntansi merupakan mekanisme akuntansi paling dasar yang harus betul-betul dipahami sebelum mencoba memahami konsep-konsep akuntansi lainnya. Dalam langkah-langkah diatas, langkah ke 3 dari siklus akuntansi merupakan kegiatan menjurnal. Karena itu maka sebelum menjurnal langkah ke-1 dan ke-2 harus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa data yang benar dan pasti, mustahil mampu menghasilkan jurnal yang benar serta akurat. Untuk mewujudkan hasil jurnal yang benar dan akurat maka harus dipastikan keberadaan bukti transaksi, begitupun dengan kejelasan dan kebenaran data. Artinya data-data yang ada tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
Demikian penjelasan singkat mengenai Siklus Akuntansi. Bersama Klinik Akuntansi, Akuntansi itu mudah!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H