Stress adalah reaksi tubuh terhadap semua yang membutuhkan penyesuaian atau respon. Tubuh akan bereaksi terhadap perubahan ini dengan memberikan respon secara fisik, mental, dan emosional. Stress adalah bagian normal dari kehidupan. Banyak hal yang terjadi pada anda dan disekitar anda (dan banyak hal yang anda lakukan pada diri sendiri) akan menyebabkan tubuh anda menjadi stress. Anda bisa mengalami stress dari lingkungan, tubuh, dan pikiran anda. Bagaimana Stress Mempengaruhi Kesehatan Anda? Tubuh manusia itu di design untuk mengalami stress dan bereaksi terhadapnya. Stress bisa jadi positif, karena membuat kita tetap waspada dan siap untuk menghadapi bahaya. Tapi stress juga bisa memberikan dampak yang negatif saat seseorang menghadapi tantangan secara terus menerus tanpa memberikan waktu yang cukup bagi dirinya untuk rileks sebelum menghadapi tantangan berikutnya. Sebagai hasilnya, orang tersebut menjadi terlalu terbebani dan tekanan yang berhubungan dengan stress jadi menumpuk. Stress yang terjadi secara terus menerus tanpa jeda bisa mengarah pada kondisi yang disebut distress, sebuah reaksi yang negatif. Distress bisa mengarah pada gejala-gejala fisik misalnya sakit kepala, sakit perut, meningkatnya tekanan darah tinggi, dada terasa sakit, dan susah tidur. Penelitian menunjukkan bahwa stress juga bisa memperburuk gejala atau penyakit tertentu. Stress juga bisa berbahaya saat seseorang menggunakan alcohol, tembakau, atau obat-obatan untuk mencoba dan mengtasi stress. Sayangnya, bukannya menghilangkan stress dan membuat tubuh rileks, bahan-bahan tersebut malah cenderung membuat tubuh tetap berada dalam kondisi distress dan menimbulkan masalah-masalah lain. Coba pertimbangkan berikut ini:
- 73% orang dewasa menderita penyakit yang diakibatkan oleh stress.
- 75% - 90% orang yang mendatangi dokter adalah karena penyakit dan keluhan yang berhubungan dengan stress.
- Stress bisa berperan penting dalam masalah-masalah misalnya sakit kepala, tekanan darah tingi, penyakit jantung, diabetes, penyakit kulit, asthma, arthritis, depresi, obesitas, dan anxiety.
- Tingkat kelaziman dari gangguan emosional itu lebih dari 50%, akibat reaksi stress kronis yang tidak terawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H