Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cara Diet Manusia Gua

25 April 2011   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 2163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setiap hari, para ahli nutrisi masih terus melakukan berbagai penemuan baru seputar diet yang sehat. Tapi ada sebagian ahli yang berpendapat bahwa untuk menjadi sehat itu yang perlu kita lakukan hanyalah memakan makanan seperti apa yang dimakan oleh manusia gua, nenek moyang kita yang masih di jaman batu. The Caveman Diet, atau biasa disebut juga Paleolithic, Stone Age, dan Warrior diets, adalah program diet yang di dasari oleh prinsip untuk memakan tumbuhan dan hewan liar seperti yang dimakan oleh manusia purba sekitar 10.000 tahun yang lalu. Mengapa kembali ke masa lalu dan makan dengan cara seperti itu? Alasannya adalah karena secara genetik tubuh kita di program untuk makan seperti nenek moyang kita yang hidup dijaman batu. Pada pendukung program diet ini mengklaim bahwa secara biologis diet seperti itu adalah yang paling cocok untuk kita, karena nutrisinya seimbang sehingga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan mampu mengurangi resiko terkena berbagai gangguan penyakit. Ini adalah sebuah program diet yang sangat sehat, kata Loren Cordain, PhD, seorang profesor dari Colorado State University dan penulis dari The Paleo Diet. "Percobaan secara klinis telah menunjukkan bahwa Paleo Diet adalah diet optimum yang bisa menurunkan resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, membantu menurunkan berat badan, mengurangi jerawat, mengoptimalkan tingkat kesehatan dan performa atletis," kata Cordain. Para pendukung dari program diet ini telah mempublikasikan jurnal dan buku-buku, serta membuat sebuah website (www.cavemandiet.org) untuk mempromosikannya. Mereka berpendapat bahwa diet khas yang ada saat ini adalah penyebab dari meningkatnya penyebaran wabah obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan masih banyak lagi. Tapi Paleo atau Caveman diet ini bukan tanpa kontroversi. Sebagian ahli nutrisi mengatakan bahwa manusia telah beradaptasi untuk mengembangkan dietnya (pola makan), termasuk gandum, susu, dan kacang-kacangan. Sedangkan sebagian yang lainnya mempertanyakan bukti evaluasi secara logika dari program diet ini. Dan meski nasi dan susu sepertinya menyehatkan, Cordain mengatakan bahwa "genome belum benar-benar beradaptasi dengan makanan-makanan ini, yang bisa menyebabkan peradangan pada tingkat cell dan memicu terjadinya gangguan penyakit." Lalu, apa saja yang boleh dimakan? Menu diet ini didasari pada makanan yang bisa diburu, dipancing, dan dipanen selama jaman batu, yaitu daging, ikan, kerang, telur, kacang, sayuran, akar-akaran, buah, dan berries. Tapi sayang, menu diet yang benar-benar sama dengan jaman batu sudah tidak mungkin lagi untuk ditiru, karena saat ini satwa liar sudah tidak ada lagi, sebagian besar makanan yang berasal dari tanaman di dapat dengan cara menamam dan bukan dari alam liar, daging dan telur unggas didapat dengan cara memeliharanya. Namun setidaknya, anda bisa tetap memakan versi modifikasi dari menu diet original, yaitu dengan cara memakan makanan yang bebas bahan tambahan dan menyertakan daging, ikan, unggas, telur, sayuran, buah, dan kacang-kacangan. Namun di dalam menu diet dari program ini, anda tidak akan menemukan produk-produk yang terbuat dari susu, gula, legumes, kentang, minyak yang sudah diproses, dan semua jenis makanan yang muncul setelah era agriculture dimulai. Dalam program diet ini, anda diwajibkan untuk mengabaikan garam dan semua jenis minuman selain air putih, air kelapa, atau teh hijau organik. Anda bisa memuaskan keinginan untuk memakan yang manis-manis melalui madu mentah atau gula kelapa, tapi dalam jumlah yang terbatas. Beberapa versi dari menu diet ini mendorong anda untuk berpuasa, memakan makanan mentah, dan mengeliminasi sayuran tertentu, misalnya tomat dan terung. Beberapa jenis tanaman diperbolehkan dengan sedikit fleksibilitas, misalnya menambahkan beberapa jenis minyak yang berasal dari buah dan kacang-kacangan, contohnya minyak zaitun dan flaxseed. Para supporter program diet ini menyarankan untuk memakan makanan yang berasal dari tumbuhan organik, ikan yang ditangkap dari alam liar, dan hewan yang makan dari rumput liar, karena kualitas nutrisinya lebih mirip dengan makanan yang dimakan oleh nenek moyang kita. Bagaimana cara kerja program diet ini? Para pendukung program diet ini mengatakan bahwa secara genetik, kita diprogram untuk makan seperti yang dilakukan oleh manusia gua sebelum era revolusi agricultur dimulai. Mereka juga mengatakan ini adalah cara untuk menghentikan peningkatan kasus obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan berbagai kondisi kronis lainnya. Itu karena menu diet yang kaya akan protein dan makanan dari tanaman yang mengandung serat, protein, dan air, akan bekerja sama untuk mengenyangkan perut, mengontrol gula darah, mencegah obesitas, dan diabetes type 2. Anda mungkin tidak perlu untuk selalu makan dengan cara ini. Menurut Cordain, dengan menggunakan pola makan seperti nenek moyang kita sebanyak 80% dari waktu, bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Cordain juga menganjurkan untuk mencoba menu diet ini selama dua minggu dan melihat apakah anda bisa merasakan manfaatnya. Karena nenek moyang kita adalah para pemburu, yang mempunyai gaya hidup sangat aktif dalam mencari makanan, air, dan tempat tinggal, maka program diet ini mendorong kita untuk beraktivitas fisik secara teratur. Meski memang kita tidak lagi melakukan semua itu, namun kita masih tetap perlu bergerak. Apa pendapat para ahli? Para ahli nutrisi sudah lama menganjurkan menu diet yang bersih dan menyertakan makanan utuh, daging rendah lemak, buah, sayuran, dan mengurangi gula, sodium, serta makanan yang sudah diproses. Tapi mereka biasanya juga menyertakan produk-produk yang terbuat dari susu rendah lemak, legumes, dan gandum yang didasari oleh berbagai hasil penelitian yang mendukung peranan dari makanan-makanan ini dalam diet yang sehat dan seimbang. "Orang-orang yang menggunakan menu diet yang banyak menyertakan gandum, kacang, dan susu rendah lemak, cenderung untuk menjadi lebih sehat, karena makanan-makanan ini banyak mengandung nutrsi, dan begitu banyak bukti ilmiah mengenai manfaat dari menu diet yang menyertakan makanan-makanan ini," kata Keith Ayoob, EDd, RD, seorang asistent profesor di New York's Albert Einstien School of Medicine. Salah seorang juru bicara dari American Dietetic Association, Heather Mangieri, MS, RD, mengatakan, "Program diet ini punya beberapa aspek yang sangat positif, namun karena keterbatasannya, membuat orang-orang cuma bisa menjalaninya untuk beberapa waktu karena sulit untuk mempertahankannya yang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya menu yang kurang bervariasi, biaya, dan berpotensi untuk menyebabkan kekurangan nutrisi akibat dari mengeliminasi sejumlah kelompok makanan." David Katz, MD, penulis dari Way to Eat, mengatakan bahwa, "Memakan makanan secara langsung dari alam itu memang jauh lebih baik dibanding menu diet pada umumnya, namun kita belum tahu bagaimana hasil dari program diet ini untuk jangka panjang jika dibandingkan dengan berbagai program diet lainnya." Kesimpulannya? Menu diet yang menyertakan makanan-makanan utuh dan belum diproses adalah basis dari semua rekomendasi diet yang sehat. Begitu juga dengan gandum, susu rendah lemak, dan legumes. Menyertakan kelompok makanan ini akan membantu untuk memenuhi kebutuhan kita akan nutrisi dan berkontribusi terhadap menu diet yang seimbang. Anda bisa memenuhi rekomendasi menu diet yang sehat tanpa makanan-makanan ini, tapi itu akan membutuhkan perencaan yang matang dan supplemen tambahan. Jika menurut anda program diet Paleo atau Caveman ini cocok untuk anda, maka pastikan untuk menambahkan supplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D. Mengeliminasi semua jenis padi-padian, susu, makanan yang sudah diproses, gula, dan lain-lain, sepertinya akan mengarah pada penurunan berat badan. Namun untuk jangka panjang, mungkin akan sangat sulit untuk terus mengikutinya, karena diet ini sangat ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun