Dalam undangan perwakilan komunitas fashion muslim di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masukan agar industri fesyen khususnya busana muslim Indonesia bisa merajai pasar dunia.
Dalam pertemuannya, Jokowi mengatakan, industri busana muslim di Indonesia sudah menghasilkan pundi-pundi puluhan triliun rupiah tiap tahunnya. Tentu itu bukan hasil yang sedikit. Upaya memajukan industri busana muslim Indonesia bukan tanpa alasan.
"Saya mendapatkan informasi, ada Rp 166 triliun dalam satu tahun nilai ekonomi dari industri fashion, yang mana busana muslimnya mencapai Rp 54 triliun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/4/2018).
Jokowi yakin, dalam kesempatan itu nilai penjualan fashion muslim Indonesia bisa lebih di tingkatkan, terutama untuk pasar lokal.Â
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, saya kira kesempatan itu terbuka lebar di depan. Tapi harus ada kerja sama baik antara desain, pengusaha busana muslim dan juga pemerintah," kata Jokowi.
Untuk di Jawa Barat sendiri, menurut Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, saat ini pihaknya sedang fokus dalam mewujudkan Indonesia menjadi kiblat Muslim pada tahun 2020, dengan berbagai program strategis yang siap dijalankan di 2019, apalagi melihat perkembangan busana Muslim di Jawa Barat yang semakin naik di tiap tahunnya.
Permintaan busana muslim memang melonjak tinggi. Terutama di Bandung, dengan banyaknya varian menjadikan busana muslim wanita selalu dinanti para pelanggan. Istilahnya, tak perlu kehabisan gaya, karena busana muslim banyak sekali macamnya. Selain itu, brand-brand fesyen muslim asal Bandung mengangkat konsep "Ngabaraga" yakni fesyen tahun 1920-1930an di Indonesia Fashion Week 2018.
Ngabaraga artinya jalan-jalan menyusuri Sungai Cikapundung, Bandung. Ngabaraga juga menunjukkan sebuah kawasan Braga yang berisi bangunan arsitektur Belanda yang dibangun sekitar tahun 1920-an. Dengan mengangkat konsep dan dukungan ini, secara tidak langsung Bandung berupaya untuk semakin memperkenalkan fesyennya di Indonesia maupun dunia internasional.
Salah satu Kepala Desainer Shafira mengatakan "Uniknya kita gunakan kain atau tenun garut yang gunakan sutra asli. Dan kita memang cari daerah yang siap produksi. Kalo kainnya bagus tapi produksi sedikit, nanti keteteran," ungkapnya.
Untuk konsep kali ini sebenarnya ada sentuhan ide dari Wali Kota Bandung yakni Ridwan Kamil.