Apakah Anda adalah penonton setia acara sinetron yang berlabel "haji" di Indonesia yang tayang di SCTV dan RCTI?harus diakui dan tanpa dipungkiri rating tukang bubur naik haji dan sinetron sejenisnya masuk 10 besar tayangan yang paling laris manis ditonton di Indonesia.
Sebagian penonton setia sinetron ini termasuk anda, saudara Anda dan keluarga Anda yang pernah naik haji bisa jadi menyukai dan menonton setiap hari acara ini. sebagian mengatakan bahwa ceritanya ringan dan memberi hikmah. namun bisa juga sinetron ini yang membuat Anda akan lupa menggunakan waktu untuk bercekrama dengan anak, menemani anak belajar atau sekadar berbicara dengan anggota keluarga karena semuanya bisa jadi fokus pada sinetron ini.
Fakta lain rupanya sinetron Tukang Bubur Naik Haji jadi sinetron favorit ala Panasonic Award, namun ternyata penonton yang banyak dan dapat award justru bukan jadi jaminan, namun justru akhirnya membuat Masyarakat televisi sehat indonesia melakukan pengaduan ke KPI terkait isi cerita.
Selain masyarakat sehat televisi, kini giliran Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia mengecam dan meminta sinetron penghinaan kepada status Haji tersebut segera dihentikan. Status haji dalam Islam merupakan puncak pelaksanaan ibadah yang mulia dari rukun Islam yang kelima
Alasan karena Status haji ini, bukan hanya sebatas status di masyarakat semata. Tetapi bagaimana memposisikan diri menjadi insan yang bertakwa kepada Allah SWT, dengan status tersebut. Kita minta hentikan tayangannya. Karena para pembuat sinetron harus memahami status ini, dan tidak hanya melihat kondisi yang nyata di masyarakat semata, …” [sumber: dakwatuna.com]
Akibat hal ini, televisi yang "digugat" telah bersiap dipanggil oleh siapapun termasuk KPI untuk menjelaskan isi tayangannya, sebagaimana masyarakat televisi tentu ide atau isi cerita sangat ditentukan skenario dan sutradara, mudah-mudahan kita berprasangka baik bahwa sutradara atau pembuat skenario sinetron tersebut punya ilmu dan pengetahuan yang memadai tentang islam dan kehidupan realitas masyarakat Indonesia.
Karena siapapun yang membuat alur cerita sinetron ini, kita berharap isi cerita disinetron tidak hanya menghibur namun juga mendidik dan mencerdaskan kita.(AW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H