Mohon tunggu...
Klarissa Senjaya
Klarissa Senjaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi di Sekolah Citra Berkat

INFJ yang hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stigma Independent Woman dalam Kesetaraan Gender

24 Januari 2024   13:00 Diperbarui: 24 Januari 2024   22:02 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://www.freepik.com/premium-ai-image/attractive-ceo-businesswoman-feeling-positive-cheerful-modern-office-background-aesthetic-style_60802511.htm

Independent women, yang merujuk pada perempuan yang menonjol dalam kemandirian baik dari segi sifat, emosional, maupun finansial, memerlukan usaha yang besar untuk mencapainya di tengah kompleksitas tantangan dan tuntutan hidup pada masa kini. Menjadi sosok perempuan mandiri di era ini tidaklah sepenuhnya sederhana, mengingat berbagai rintangan dan beban hidup yang harus dihadapi. Terkadang, masyarakat cenderung menilai dengan pandangan sepihak dan mengaitkan dengan isu-isu kesetaraan gender yang masih menjadi perdebatan dalam komunitas.

https://images.app.goo.gl/u6NA6VxFs75BXFi59
https://images.app.goo.gl/u6NA6VxFs75BXFi59

Kesetaraan gender

Kesetaraan gender adalah sebuah kesetaraan yang dimiliki antara pria dan wanita dalam status, hak, serta kewajiban. Perbedaan jaman dari jaman dahulu yang menganggap bahwa perempuan selalu dinomorduakan dalam segala aspek. Banyak perempuan sampai saat ini masih mengalami diskriminasi dan kesenjangan serta tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Stigma terhadap perempuan mandiri sering muncul dalam konteks kesetaraan gender. Meskipun kesetaraan semakin diperjuangkan, masih ada pandangan masyarakat yang menilai perempuan mandiri sebagai ancaman atau tidak sesuai dengan norma sosial. Padahal, hak untuk mandiri seharusnya menjadi bagian integral dari upaya mencapai kesetaraan gender sejati.

https://healthyhappyimpactful.com/habits-successful-women/
https://healthyhappyimpactful.com/habits-successful-women/

Stigma independent woman  

Stigma yang diciptakan masyarakat terhadap independent women pun bermacam-macam baik dari sisi positif maupun sisi negatif. Wanita yang menunjukkan independensi sering dihadapkan pada penilaian dan prasangka yang tidak adil. Mereka mungkin dianggap sebagai kurang feminin atau dianggap menantang norma sosial yang telah ada selama bertahun-tahun. Stigma ini bisa berasal dari pandangan tradisional tentang peran gender atau ketidaknyamanan terhadap perubahan dinamika kekuasaan dalam masyarakat.

Pentingnya untuk mengatasi stigma terhadap wanita yang memilih hidup mandiri terletak pada pemahaman bahwa kemandirian bukanlah ancaman terhadap kesetaraan, melainkan merupakan hak asasi setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin. Wanita memiliki hak yang sama dengan pria untuk mengejar impian dan tujuan mereka tanpa dihambat oleh pandangan negatif atau batasan sosial.

Untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati, masyarakat perlu mengganti pola pikir dan memberikan dukungan pada perempuan yang memilih jalur hidup yang independen. Edukasi yang lebih luas tentang pentingnya menghargai keragaman dalam pilihan hidup perempuan dapat membantu mengubah sikap dan mengurangi stigma yang melekat. Hanya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kemandirian perempuan, kita dapat mewujudkan masyarakat yang benar-benar setara tanpa memandang jenis kelamin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun