Mohon tunggu...
Klarissa Alrauffina
Klarissa Alrauffina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antusiasme Masyarakat Kelurahan Kejawan Putih Tambak dalam Edukasi Pencegahan Anemia dan KEK pada Catin dan Bumil melalui Konsumsi LADUNI

23 Desember 2023   09:56 Diperbarui: 23 Desember 2023   10:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu hamil dan calon pengantin termasuk kelompok rentan untuk mengalami suatu masalah kesehatan kegiatan. Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) merupakan masalah kesehatan yang sering ditemui pada bumil dan catin, masalah kesehatan ini muncul sebagai penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi, yang pada gilirannya menjadi faktor dominan dalam tingginya angka kematian ibu. Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2021, persentase Ibu Hamil KEK Jawa Timur 9,2%  dan berdasarkan Riskesdas tahun 2013 bahwa terdapat 37,1% ibu hamil anemia. Oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman yang mendalam mengenai masalah kesehatan ini pada dua kelompok kelompok ini. 

Realisasi kegiatan untuk mencegah masalah anemia dan KEK ini dilakukan salah satunya oleh tim KKN BBK Kampung Emas Madani 2.0 Universitas Airlangga. Berbagai kelurahan di Kota Surabaya dijadikan target sasaran dari program ini salah satunya Kelurahan Kejawan Putih Tambak yang berada di Kecamatan Mulyorejo. Sekelompok mahasiswa terlebih dahulu melakukan analisis wilayah dan pengambilan data dari beberapa bumil dan catin yang beresiko untuk mengalami anemia dan KEK di kelurahan tersebut. Dari data tersebut didapatkan beberapa bumil dan catin beresiko dan bahkan sudah mengalami anemia dan KEK. Pada tanggal 25 November sekelompok mahasiswa tersebut melakukan kegiatan edukasi yang salah satu fokus utamanya adalah melakukan penguatan program konsumsi suplemen LADUNI. Kegiatan ini juga dihadiri oleh bumil, catin, Kader Surabaya Hebat (KSH) di kelurahan tersebut, perwakilan dari pihak Kelurahan Kejawan Putih Tambak, dan perwakilan dari Puskesmas Mulyorejo yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan ini.  

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dan aksi nyata yg diberikan mahasiswa dalam mendukung pencegahan stunting yang dilakukan dari hulu yaitu pada calon pengantin dan ibu hamil. Program ini juga dilakukan untuk mendukung keberhasilkan SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu komitmen global dan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu poin utama yang kami laksanakan yaitu poin nomor 3 yang memiliki tujuan untuk memastikan hidup sehat dan melakukan promosi kesejahteraan pada semua usia. Tujuan tersebut sejalan dengan program yang kami laksanakan dengan memastikan kehamilan yang sehat dan mempersiapkan kondisi fisik yang optimal untuk kehidupan pernikahan sehingga menjadi langkah penting dalam pencegahan stunting. Anemia dan KEK memiliki dampak serius terhadap kesehatan ibu dan perkembangan janin seperti kekurangan oksigen untuk janin sehingga menghambat pertumbuhannya dan sangat beresiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah yang bisa menyebabkan masalah kesehatan dan perkembangan pada bayi setelah lahir. Oleh karena itu dengan edukasi penguatan konsumsi LADUNI ini diharapkan bisa memenuhi gizi mikro ibu hamil dan calon pengantin agar saat bayi lahir nantinya tidak ada masalah terhadap kesehatannya. 

Edukasi yang diberikan ialah terkait pencegahan anemia dan KEK melalui konsumsi LADUNI. LADUNI merupakan suplemen multivitamin dan mineral untuk ibu hamil dan calon pengantin wanita yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi mikro sehingga harapannya ibu dapat melahirkan calon bayi yang baik kesehatannya dan tidak mengalami neonatal stunting. Satu botol LADUNI ini berisi 180 kapsul yang dikonsumsi selama 6 bulan dengan dosis konsumsi 1 kapsul setiap harinya. 

Edukasi yang kami lakukan bisa dikatakan berhasil dan pesan yang kami sampaikan juga ditangkap baik oleh para peserta bumil dan catin, terbukti dengan peningkatan hasil post-test yang lebih tinggi dibanding pre-test yang kami lakukan. Selain diberi edukasi, bingkisan berupa sembako dan beberapa bingkisan doorprize juga kami siapkan untuk menambah antusias peserta. 

Harapannya dengan adanya edukasi tersebut bumil dan catin sadar akan pentingnya pemenuhan gizi dengan semakin teratur mengkonsumsi LADUNI dan makanan bergizi lainnya. Sebelum kegiatan edukasi ini kami juga sudah melakukan monitoring konsumsi LADUNI melalui kartu kendali yang diisi setiap harinya, kami juga berharap bahwa monitoring ini juga mengalami keberlanjutan yang dapat diteruskan oleh KSH setempat bahkan setelah selesainya program yang kami lakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun