Pada Jumat, 26 Juli 2024, Desa Yosowilangun Lor, Kabupaten Lumajang, menjadi saksi pelaksanaan acara Gerakan Massal Pengendalian Hama Tikus dan Pemasangan Rumah Burung Hantu. Acara ini dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pukul 09.00, dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan kelompok tani setempat.
PJ Bupati Lumajang, Ibu Indah Wahyuni, bersama Kepala Dinas Pertanian, Bapak Kadis Lumajang, dan Kepala BSIP Aneka Kacang Malang, turut hadir dalam kegiatan ini. Tidak hanya itu, kelompok tani Desa Yosowilangun Lor dan jajaran lembaga pertanian lainnya juga berpartisipasi aktif dalam acara tersebut.
Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk membasmi hama tikus yang mengancam ketahanan pangan di Lumajang. Bapak Kadis Pertanian Lumajang menyebutkan bahwa tiga desa di Lumajang, yakni Desa Jarut, Bades, dan Klapa Sawit, mengalami serangan hama tikus yang cukup parah. Sebagai solusi, pemasangan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) terus diupayakan. Hingga saat ini, sudah ada 93 RUBUHA yang terpasang di berbagai desa di Lumajang. Ibu Indah Wahyuni menegaskan bahwa gerakan ini merupakan salah satu bentuk solusi atas maraknya serangan hama tikus. Salah satu faktor peningkatan populasi tikus adalah penurunan jumlah burung hantu akibat perburuan liar oleh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menghentikan perburuan burung hantu.
Acara dimulai dengan pemasangan RUBUHA secara simbolik di lahan pertanian warga, dilanjutkan dengan penyemprotan racun tikus melalui bawah tanah. Setelah itu, acara ditutup dengan sesi foto bersama PJ Bupati Lumajang.
Dengan adanya gerakan massal ini, diharapkan ketahanan pangan di Lumajang dapat terjaga dan masalah hama tikus dapat teratasi. Acara ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari berbagai pihak yang turut serta dalam pelaksanaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H