Tim KKN UNISNU Jepara Gandeng KUA Bangsri dalam Sosialiasi Pencegahan Pernikahan Dini di MA Darul Ulum Srikandang

Jepara - Dalam upaya mencegah pernikahan dini yang masih menjadi permasalahan sosial di berbagai daerah, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XVII Desa Srikandang dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Madrasah Aliyah (MA) Darul Ulum Srikandang pada Kamis, 8 Agustus 2024. 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bangsri, Mohamad Solkan, S.Ag, yang memberikan pemaparan mendalam mengenai dampak negatif dan bahaya pernikahan dini.

Acara yang dihadiri oleh siswa-siswi MA Darul Ulum Srikandang ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para remaja mengenai pentingnya memahami usia yang tepat untuk menikah serta risiko yang dapat timbul jika pernikahan dilakukan pada usia yang terlalu muda. 

Dalam paparannya, Mohamad Solkan, S.Ag menjelaskan bahwa pernikahan dini tidak hanya berpotensi menghambat pendidikan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, serta kesulitan ekonomi dalam jangka panjang.

KKN Angkatan XVII Desa Srikandang UNISNU Jepara/dokpri

"Kami berharap melalui sosialisasi ini, para siswa dapat lebih sadar akan pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, sehingga mereka dapat meraih pendidikan yang lebih tinggi dan mempersiapkan diri dengan baik untuk kehidupan berkeluarga," ungkap Solkan.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang positif dari pihak sekolah maupun para siswa. Kepala Sekolah MA Darul Ulum Srikandang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim KKN Unisnu Jepara yang telah memilih topik ini sebagai salah satu program pengabdian mereka. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kesiapan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan.

Tim KKN Unisnu Jepara juga menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mereka dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka pernikahan dini di Indonesia. Mereka berharap, apa yang telah disampaikan oleh narasumber dapat menjadi bekal bagi para siswa untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan mereka ke depan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak remaja yang memiliki pemahaman mendalam tentang dampak negatif pernikahan dini, sehingga dapat menekan angka pernikahan di bawah umur, khususnya di wilayah Desa Srikandang dan sekitarnya.