Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang melakukan pengembangan modul pembelajaran untuk siswa kelas 4 di SDN 1 Warujinggo untuk mempermudah dan menambah wawasan siswa terhadap penghitungan matematika dasar. Hal ini dilakukan atas dasar inisiatif mahasiswa jurusan matematika untuk menghadirkan modul matematika dasar untuk anak kelas 4 SD guna mempermudah siswa dalam belajar menghitung pecahan, KPK, FPB, dan aproksimasi.
Apalagi dikondisi PPKM ini membuat banyak sekolah yang meliburkan siswanya untuk tetap belajar dari rumah untuk menghindari resiko gangguan kesehatan seperti terjangkit virus covid-19. Dengan adanya modul ini diharapkan bisa membantu para guru untuk tetap bisa mengontrol murid-muridnya dari rumah.
Modul pembelajaran sendiri merupakan sebuah ringkasan materi pembelajaran yang akan mempermudah siswa dalam proses belajar dan diharapkan untuk dipelajari secara mandiri. Adapun pengertian modul secara sederhana diartikan sebagai salah satu bentuk sumber mengajar.
Modul bisa disusun oleh sebuah kelompok maupun individu sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa untuk bisa membantu siswa di sekolah dasar yang kemudian disusun dengan sesuai dengan sistematika yang runtut. Selanjutnya akan dicetak yang kemudian akan dijadikan pengangan oleh tenaga pengajar sekaligus kepada para siswa sekolah dasar.
Keberadaan modul pembelajaran ini sangat dibutuhkan untuk bisa mempermudah proses keberlangsungan pembelajaran. Modul juga dapat memungkinkan semua kelas untuk tetap bisa belajar sekalipun guru yang mengajar di kelas tersebut tidak dapat mengisi karena beberapa hal. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan dengan normal.
Beberapa karakteristik modul pembelajaran:
- Self Contained
- Modul pembelajaran harus bisa mencakup seluruh materi pembelajaran yang berasal dari satu unit kompetensi dasar.
- Stand Alone
- Modul pembelajaran bisa dijadikan sumber belajar yang bisa berdiri sendiri, sehingga tidak membutuhkan oleh media pembelajaran lainnya.
- Self Instructional
- Modul pembelajaran diharapkan pemilik atau penerima bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri baik dengan maupun tanpa bimbingan.
- User Friendly
- Penyusuna modul pembelajaran sebaiknya dibuat untuk memudahkan pengguna sehingga sesuai dengan materi modul sebagai media belajar.
- Adaptive
- Modul pembelajaran yang disusun juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar isi didalamnya tidak pernah dikatakan usang.
Dengan adanya penjelasan diatas menggambarkan bahwa modul pembelajaran jelas akan memudahkan siswa dalam proses belajar. Â Siswa bisa mengandalkan informasi yang ada di dalam modul tersebut untuk bisa memahami materi di sekolah selama masa PPKM berlangsung tanpa mengalami kesulitan yang berarti dalam mencari sumber tersendiri tanpa adanya pantauan dari guru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI