Mohon tunggu...
KKN WARUJINGGO
KKN WARUJINGGO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah Kerja Nyata

Mahasiswa KKN UM 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Biopori sebagai Solusi untuk Mencegah Banjir di Desa Warujinggo oleh Mahasiswa KKN UM

11 Juli 2021   16:35 Diperbarui: 11 Juli 2021   16:48 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Mahasiswa KKN UM Bersama Warga Desa Warujinggo Saat Melaksanakan Program Pemasangan Biopori (Dokpri)

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Lakukan Pendampingan Pembuatan Biopori Guna Menambah Wawasan Warga Desa Warujinggo Terkait Cara Mengatasi Genangan Air

Probolinggo (25/06) Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang berhasil melakukan kegiatan pendampingan pembuatan biopori di tiga dusun pada desa Warujinggo, meliputi dusun Triwung, Darungan, dan Krajan. Kegiatan pendampingan pembuatan biopori dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 25 dan 26 Juni 2021.

Desa Warujinggo memang bukanlah desa yang menjadi tempat langganan banjir, tetapi apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang dan tinggi akan mengakibatkan munculnya genangan air di beberapa lokasi. Kegiatan pendampingan pembuatan biopori ini sangat disambut dengan antusias oleh warga desa Warujinggo karena mereka merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Bahkan ada salah satu warga yang dengan senang hati menawarkan halaman rumahnya menjadi tempat untuk praktek pemasangan biopori.

Biopori sendiri terdiri atas 2 (dua) kata, yaitu Bio yang berarti hidup dan Pori yang berarti pori-pori atau lubang yang bermanfaat. Jadi lubang resapan biopori dapat diartikan sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Terdapat berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari keberadaan biopori ini, yaitu:

  • Memperluas bidang penyerapan air sehingga mengurangi genangan air (waterlogging)
  • Penanganan limbah organik untuk dibuat kompos
  • Meningkatkan kesehatan tanah

Gambar 2. Proses Pemasangan Biopori (Memasukkan Sampah Organik) Dokpri
Gambar 2. Proses Pemasangan Biopori (Memasukkan Sampah Organik) Dokpri

Alat dan Bahan untuk membuat biopori tidaklah sulit, cukup siapkan pipa PVC dengan panjang 40-50 cm, penutup pipa, bor listrik, bor tanah, dan sampah organik. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan biopori:

  • Siapkan pipa PVC dengan panjang 40-50 cm, kemudian lubangi menggunakan bor listrik. Jangan lupa untuk melubangi penutup pipa. Jumlah lubang bisa disesuaikan.
  • Tentukan lokasi penempatan biopori.
  • Lubangi tanah secara tegak lurus menggunakan bor tanah sedalam panjang dari pipa PVC yang digunakan.
  • Masukkan pipa PVC kedalam lubang yang telah dibuat.
  • Isi lubang biopori dengan sampah organik, seperti daun, rumput, ataupun kulit buah.
  • Tutup lubang menggunakan penutup pipa PVC yang telah dilubangi. Pastikan bahwa bagian penutup pipa PVC sejajar dengan permukaan tanah, hal ini bertujuan agar air dapat masuk dari lubang-lubang yang terletak pada penutup pipa PVC.

Gambar 3. Proses Pemasangan Biopori (Dokpri)
Gambar 3. Proses Pemasangan Biopori (Dokpri)

Tujuan dari diadakannya pendampingan pembuatan biopori di desa Warujinggo adalah untuk memberikan pengetahuan serta pengalaman kepada warga sekitar mengenai apa itu biopori, apa saja manfaat yang diberikan oleh biopori, dan bagaimana cara membuat serta menanam biopori tersebut. Diharapkan setelah dilakukan kegiatan pendampingan warga mampu membuat biopori secara mandiri bahkan setelah kegiatan KKN ini berakhir sehingga dapat mengatasi tempat-tempat yang sering tergenang oleh air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun