Mohon tunggu...
KKN UPI KEL.KOTABARU
KKN UPI KEL.KOTABARU Mohon Tunggu... Guru - Universitas Pendidikan Indonesia

Kami merupakan Mahasiswa peserta P2MB KKN TEMATIK UPI yang menjalankan tugas di kota Tasikmalaya Kecamatan Cibereum Kelurahan Kotabaru

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Tekan Angka Stunting, Mahasiswa Program KKN UPI dan Puskesmas Cibereum Lakukan Validasi Data Stunting di Kelurahan Kotabaru Kota Tasikmalaya

2 Juni 2024   21:08 Diperbarui: 3 Juni 2024   08:16 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MAHASISWA DAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN KKN-P2MB UPI 

Tahun 2024 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengangkat tema Mahasiswa Peduli Stunting (MAHAPENTING) untuk Kuliah Kerja Nyata Program Penguatan Mahasiswa Berkelanjutan (KKN-P2MB). UPI bekerjasama dengan BKKBN menyasar daerah-daerah dengan angka resiko stunting yang masih tinggi atau belum memiliki kampung Keluarga Berkualitas (KKB) dan Rumah Data Kependudukan (RDK). Sebanyak 9 orang mahasiswa program KKN-P2MB ditugaskan untuk ikut mensukseskan program pencegahan stunting di wilayah Kelurahan Kotabaru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Aini Loita, M.Pd. memaparkan bahwa Program Mahapenting ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan stunting dengan melakukan pendampingan secara langsung oleh mahasiswa. Mahasiswa dibekali dengan rencana kegiatan yang sudah terprogram. Ada 3 program utama yang diamanahkan kepada mahasiswa yaitu membantu terlaksananya KKB, membantu pengurus RDK mengolah dan menganalisis data kependudukan serta membantu mewujudkan program Dapur Keluarga Sehat (Dashat) untuk memastikan keluarga beresiko stunting dapat menerapkan pemberian makan dengan gizi yang sesuai. Lurah Kotabaru, Cuganda, S.E. menambahkan  dengan adanya kegiatan P2MB ini semoga bisa menjadi wadah mahasiswa untuk ikut serta berperan dalam pembangunan masyarakat terutama pencegahan stunting di wilayahnya.

Ketua kelompok mahasiswa KKN-P2MB Kelurahan Kotabaru, Muhammad Rizki Nugraha mengungkapkan dari seluruh rangkaian kegiatan program, salah satu upaya yang telah dilakukan yaitu mahasiswa telah bersinergi dengan Puskesmas Kecamatan Cibeureum melaksanakan kegiatan validasi data stunting. Validasi data dilakukan pada sasaran yang beresiko stunting yaitu bayi dibawah usia lima tahun dan ibu hamil. Data sasaran didapat dari setiap subkader RW lalu di undang untuk menghadiri kegiatan validasi data stunting di tempat yang telah disediakan oleh Puskesmas Cibeureum. Selama kegiatan, sasaran anak diperiksa berat badan, lingkar kepala dan tinggi badan sesuai dengan umur, sasaran ibu yang memiliki balita dan ibu hamil disediakan fasilitas konsultasi bersama dokter gizi, adanya pelatihan motorik kasar, motorik halus dan pelatihan bahasa anak bersama tenaga kesehatan. Balita dan ibu hamil diberikan susu sebagai salah satu makanan tambahan awal yang diberikan oleh pihak pemerintah melalui puskesmas.

Pengukuran tinggi badan 
Pengukuran tinggi badan 

Data yang didapat dari hasil validasi data selanjutnya diolah dan dianalisis serta menjadi dasar bagi mahasiswa dan pihak Puskesmas Cibereum melaksanakan pencegahan terhadap sasaran yang beresiko stunting dengan cara pembagian makanan tambahan (PMT) selama 40 hari pada balita dan selama 4 bulan pada ibu hamil dengan menu yang sudah ditentukan sesuai dengan usia anak dan kandungan juga sudah seimbang kandungan gizinya. Kegiatan ini pula merupakan salah satu kegiatan Dashat dengan intervensi memastikan keluarga beresiko stunting dapat memperoleh dan menerapkan gizi yang tepat untuk keluarga.

Konsultasi bersama dokter terkait hasil pengukuran tinggi dan berat badan anak 
Konsultasi bersama dokter terkait hasil pengukuran tinggi dan berat badan anak 

Konsultasi bersama dokter dalam pelatihan bahasa pada anak
Konsultasi bersama dokter dalam pelatihan bahasa pada anak

Pelatihan motorik kasar pada anak bersama dokter
Pelatihan motorik kasar pada anak bersama dokter
Pelatihan motorik kasar pada anak bersama dokter
Pelatihan motorik kasar pada anak bersama dokter

Mahasiswa dan Puskesmas Cibeureum berharap para sasaran yang masih belum tanggap terhadap bahaya stunting dan memiliki resiko stunting bisa lebih peduli terhadap pencegahan stunting dimulai dari lingkungan keluarga. Petugas gizi dari Puskesmas Cibeureum, Heri menjelaskan dampak yang diakibatkan dari stunting menurut World Health Organization (WHO) terbagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang. 

Dampak jangka pendek stunting dapat menyebabkan adanya tingkat kematian/mortalitas dan meningkatnya penyakit kronis atau tidak berat/morbiditas seperti adanya penurunan kemampuan kognitif, motorik, dan bahasa pada balita, juga di bidang ekonomi adanya peningkatan biaya untuk kesehatan. Dampak jangka panjang stunting berupa tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia anak ataupun berat badan berlebih (obesitas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun