Kendal ( 10/02/2022 ) - Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Balita yang mengalami stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, penurunan produktivitas dan rentan terhadap berbagai penyakit infeksi akibat daya tahan yang menurun.
Data dari lembaga yang berwenang (Kementerian Kesehatan) menunjukkan fakta yang sangat mengejutkan. Saat ini, negara kita masih memiliki 27,76 persen kasus stunting di mana angka tersebut melebihi toleransi maksimal kasus stunting yang diharapkan oleh World Health Organization (WHO) yakni kurang dari 20 persen. Angka ini menjadikan Indonesia negara dengan kasus stunting tertinggi di kawasan Asia Tenggara dank e- 5 di dunia.
Untuk menurunkan angka stunting di daerah Kendal, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Desa Genting Gunung. Sosialisasi stunting kali ini diadakan di rumah posyandu dan dihadiri oleh ibu ibu warga setempat. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi warga Genting Gunung akan bahayanya stunting. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi menggunakan media power point dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Selanjutnya, pada akhir kegiatan para peserta dibagikan makanan pendamping asi berupa pisang dan susu agar di berikan kepada anak mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI