Kegiatan ekspor merupakan sumber penerimaan devisa bagi setiap negara, termasuk Indonesia, dan memiliki peran krusial dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, setiap negara berupaya mendorong ekspor keluar negeri dengan berbagai langkah kebijakan guna meningkatkan aktivitas ekspor. Hal tersebut ditujukan kepada para pelaku UMKM agar melebarkan jaringanya ke tingkat yang lebih tinggi. Akan tetapi, ada banyak hal yang diperlukan sebelum melakukan ekspor terutama Branding dari Produk yang akan di pasarkan. Selain menjadi syarat,Branding Produk juga menjadi Media Promosi yang efektif ke para konsumen.
Promosi perusahaan memiliki dampak positif pada penjualan melalui alokasi anggaran yang besar. Persaingan ketat dalam dunia bisnis mendorong perusahaan untuk mengadopsi strategi pemasaran efektif, bukan hanya untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk memperluas pangsa pasar. Strategi pemasaran dapat beragam, baik langsung maupun tidak langsung, dengan mempertimbangkan segmen pasar dan preferensi konsumen yang berbeda, termasuk faktor generasi dan teknologi yang digunakan.
Kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Sebelas Maret di Desa Cepogo, Boyolali, Periode Juli-Agustus dilatarbelakangi oleh tantangan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Untuk mendukung UMKM, terutama Fancy Cooper dan Arthecraft, kegiatan ini akan menggunakan media promosi berupa Website, Video Profil, dan Katalog Produk. Hal ini diarahkan untuk membantu UMKM dalam menghadapi persaingan dan tantangan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dengan mengembangkan platform ini, UMKM akan dapat memasarkan produk-produk unggulannya dengan lebih komprehensif. Media tersebut membantu membangun gambaran yang lebih jelas tentang aktivitas pemasaran produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing UMKM dan mendukung perkembangan mereka di tengah persaingan bisnis yang dinamis.
1. Website
Banyak orang sekarang mengakses internet untuk informasi, yang tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu mempertimbangkan penggunaan internet sebagai sarana pengembangan usaha. Meskipun begitu, banyak pengusaha yang enggan menggunakan internet atau website sebagai media bisnis, sering kali dengan alasan bahwa bisnis mereka tidak terkait dengan internet. Sebagai contoh, ada penjual peyek kacang yang fokus pada produksi dan penjualan di warung-warung.
Pemanfaatan website berdampak besar, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada penjualan produk. Dampak ini dirasakan oleh masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak terkait dalam bisnis, terutama dalam konteks internet dan website.Â
"Harapan saya dengan membuat website sebagai media promosi produk unggulan UMKM, akan tercipta gambaran yang jelas tentang alur sistem pemasaran produk."- Pak Agung selaku pemilik Arthecraft
Hal tersebut menunjukkan bahwa efektivitas promosi produk meningkat saat program periklanan di internet dikombinasikan dengan upaya pemasaran melalui website. Ini akhirnya meningkatkan efisiensi pengolahan informasi oleh konsumen.
