Mohon tunggu...
KKN UNS Kelompok
KKN UNS Kelompok Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Universitas Sebelas Maret

Merupakan bentuk publikasi Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret yang berlokasi di desa Patukgawemulyo di Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Desa Bebas Sampah, KKN UNS Kembangkan Sistem Bank Sampah di Desa Patukgawemulyo Bersama Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan

7 September 2022   10:00 Diperbarui: 8 September 2022   09:04 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surakarta, 28 Agustus 2021 — Sampah sudah menjadi salah satu masalah utama di lingkungan seperti penurunan kualitas air dan mengancam kelestarian ekosistem. Indonesia menghasilkan sampah plastik dengan jumlah 64.000.000 ton setiap tahunnya. Fakta tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Dengan fakta tersebut, dapat dipastikan banyak sekali masalah yang akan timbul apabila tidak terdapat penanganan sampah yang tepat guna, baik di pedesaan maupun di perkotaan.Hadirnya KKN Tematik Universitas Sebelas Maret di Desa Patukgawemulyo, Kabupaten Kebumen ini memiliki tema “Perencanaan Pengembangan Kawasan Desa Patukgawemulyo Melalui Pelaksanaan Sistem Integrasi Bank Sampah dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia”, sehingga tema yang diangkat cocok sebagai bentuk pengabdian diri masyarakat dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang memiliki tingkat urgensi tinggi yakni permasalahan sampah.

Menurut kepala desa Patukgawemulyo, Anam Lutfi, permasalahan yang cukup kentara dari desa ini adalah belum adanya pengolahan sampah baik organik maupun anorganik secara baik. Minimnya jumlah tong sampah juga membuat warga sulit mengelola sampah. Selain itu, terdapat pasar yang menjadi penghasil sampah terbesar. Oleh karena itu, Tim KKN 301 UNS bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan berencana untuk mendirikan Sistem Integrasi Bank Sampah di Desa Patukgawemulyo.
Pembentukan Sistem Integrasi Bank Sampah diawali dengan pemberian sosialisai atau penyuluhan yang meliputi pengelolaan sampah dengan baik (Reduce, Reuse, Recycle), cara mengurangi sampah plastik, jenis sampah dan waktu proses dekomposisinya, pengelolaan sampah berbasis bank sampah. Setelah dilakukan sosilasisasi dan pembentukan pengurus, maka dilanjutkan dengan pengenalan jenis sampah dan harga sampah perkilogramnya.

Sampah di Desa Patukgawemulyo akan dikumpulkan sesuai dengan jenisnya setiap satu bulan sekali. Kemudian sampah dibawa ke tempat Bank Sampah Mulya Bersari untuk dilakukan penimbangan dan pencatatan. Harga yang didapatkan dari penimbangan akan dituliskan di buku tabungan masing-masing nasabah yang nantinya uang tersebut akan diberikan per tahun.
Kegiatan bank sampah ini memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dari warga. Warga sangat antusias mengumpulkan sampah rumah tangga serta memilah sesuai dengan jenis yang disediakan. Dengan tingkat antusias yang tinggi ini, diharapkan bank sampah di Desa Patukgawemulyo akan tetap lestari dan berkembang, sehingga desa pun akan terbebas dari permasalahan sampah yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun