anak-anak di daerah pedesaan banyak menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi, banyak anak yang tidak bisa menggunakan bahasa jawa dengan baik dan benar ketika berkomunikasi dan juga anak-anak belum mengetahui unggah-ungguh basa jawa.
Tim Mahasiswa KKN Unnes Giat melakukan kegiatan pembelajaran ini dengan peluang yaituMateri unggah-ungguh basa penting diberikan kepada anak utamanya bagi masyarakat desa karena orang jawa dikenal dengan sopan santun cara berbicaranya. Di era milenial ini banyak anak yang melupakan unggah-ungguh basa karena banyak aplikasi yang menggunakan bahasa asing dan jarang ditemui film maupun buku bacaan seperti komik yang menggunakan bahasa jawa untuk anak yang menggunakan bahasa jawa sehingga kurangnya pengetahuan pada anak ketika berbicara bahasa jawa. Unggah-ungguh basa sendiri tendiri dari ragam Ngoko dan Krama. Ragam Ngoko dapat kita terapkan ketika berbicara dengan orang seusia kita. Sedangkan Krama digunakan ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua serta memiliki kedudukan. Dari KOMIJA ini diharapkan siswa lebih mudah dalam belajar unggah-ungguh bahasa jawa.
Dan juga diharapkan dengan adanya bimbel unggah-ungguh bahasa jawa dan pembelajaran di SDN 1 Selosabrang dan SDN 2 Selosabrang dapat melatih siswa dalam berbicara bahasa jawa dan siswa mampu menempatkan bahasa apa yang digunakan ketika berbicara dengan orang tua maupun teman. Sehingga anak dapat lancar dalam berbicara bahasa jawa baik ragam Krama dan ngoko serta Anak mengetahui bahasa apa yang digunakan ketika berbicara dengan orang tua maupun teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H