Magetan, 14 Januari 2025-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program edukasi dan intervensi stunting di Desa Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang sebagai langkah pencegahan stunting.
Kegiatan ini diawali pada tanggal 10 dan 13 Januari 2025 mahasiswa turut membantu pelaksanaan Posyandu di Desa Banyudono. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mendampingi para kader Posyandu dalam melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan balita, serta pemberian vitamin. Pendampingan ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak sekaligus mendeteksi potensi stunting sejak dini.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pada tanggal 14 Januari 2025 digelar Sosialisasi Proyek Kemanusiaan Peduli dan Intervensi Stunting" dengan tema "Cukupi Gizi, Lengkapi Imunisasi, dan Sanitasi." Acara ini dihadiri oleh puluhan warga Desa Banyudono, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua balita. Pemateri dalam sosialisasi ini adalah Dr. Kezia Aurellia, dokter anak dari Puskesmas Ngariboyo, yang memberikan penjelasan komprehensif mengenai cara mencegah dan menangani stunting.
Dalam pemaparannya, Dr. Kezia menjelaskan pentingnya pola makan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, dan lemak sesuai prinsip gizi seimbang. Ia juga menekankan perlunya pola makan teratur yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas anak, serta kebiasaan memberikan camilan buatan sendiri untuk menghindari bahan pengawet.
Dr. Kezia juga mengedukasi peserta tentang pemanfaatan pangan lokal seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, telur, sayuran, dan buah-buahan yang kaya nutrisi dan mudah diakses. "Pemanfaatan bahan pangan lokal adalah solusi efektif untuk mencegah stunting. Makanan ini kaya nutrisi, murah, dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan menarik untuk anak," ujarnya. Selain itu, ia memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan, melakukan pemeriksaan kandungan rutin, dan menghindari paparan asap rokok.
Kegiatan ini juga mengusung gerakan "1 Hari 1 Telur," yang mengajak masyarakat memberikan minimal satu butir telur setiap hari kepada anak. Telur, yang merupakan sumber protein berkualitas tinggi, mudah diperoleh dan terjangkau, menjadi langkah sederhana namun efektif dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Program KKN ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dan BKKBN dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi berbagai pihak, termasuk dukungan dari tenaga medis seperti Dr. Kezia Aurellia, diharapkan Desa Banyudono dapat menjadi contoh sukses dalam upaya menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI