Pada tanggal 30 Juli 2024, Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, menjadi saksi perubahan besar dalam pengelolaan sampah organik. Mahasiswa KKN Universitas Jember (UNEJ) kelompok 111 memperkenalkan inovasi budidaya maggot kepada warga desa sebagai solusi mengatasi masalah sampah. Desa Walidono terdiri dari lima dusun yaitu Krajan, Sampan, Paterongan, Loji, dan Sumber Kaco, selama ini menghadapi kendala serius dalam pengelolaan sampah. Masih banyak ditemukannya sampah yang dibuang di sungai atau lubang besar (jurang) dikarenakan tidak tersedianya truk pengangkut sampah atau tempat pembuangan sementara (TPS).
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN UNEJ memperkenalkan cara inovatif mengubah sampah organik, seperti sisa makanan, menjadi sumber penghasilan melalui budidaya maggot. Kegiatan sosialisasi berlangsung di Balai Desa Walidono dan dibuka langsung oleh Kepala Desa, Bapak Syamsul Arifin. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari setiap dusun dan anggota PKK Desa Walidono, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini.
Mahasiswa KKN selaku pemateri, memberikan penjelasan mendalam mengenai proses budidaya maggot, mulai dari tahap awal hingga akhir. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga kesempatan untuk mempraktikkan langsung cara budidaya maggot. Selain membantu mengurai sampah, maggot memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat dijadikan pakan ternak seperti ikan lele, burung, ayam, dan lain sebagainya, sehingga menjadi solusi hemat dan efektif bagi para peternak.
Sosialisasi ini diakhiri dengan pembagian telur maggot kepada warga desa, sebagai langkah awal untuk memulai budidaya mandiri. Mahasiswa KKN UNEJ akan melakukan monitoring perkembangan maggot di desa untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan warga Desa Walidono dapat mengubah kebiasaan lama dan memanfaatkan sampah organik secara lebih produktif. Budidaya maggot tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Program ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan pendekatan serupa dalam mengelola sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H