Mohon tunggu...
Kelompok 2 KKN UNEJ 2022
Kelompok 2 KKN UNEJ 2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 2 KKN Peduli Semeru Universitas Jember 2022

Kelompok 2 KKN Peduli Semeru Universitas Jember 2022 berisikan 22 orang mahasiswa Universitas Jember berlokasi di Dusun Kebon Seket Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNEJ Petakan Potensi Kewirausahaan di Dusun Kebon Seket

26 Januari 2022   12:56 Diperbarui: 26 Januari 2022   13:32 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Kebon Seket merupakan dusun yang terletak di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Daerah ini merupakan salah satu daerah terdampak secara tidak langsung dari erupsi gunung Semeru yang terjadi pada penghujung tahun 2021. Dusun ini menjadi salah satu tempat pengungsian. Sektor perekonomian menjadi salah satu masalah yang dihadapi akibat adanya erupsi gunung Semeru. Oleh karena itu, kelompok kewirausahaan membantu untuk mengembangkan perekonomian yang ada di Dusun Kebon Seket.

       Potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini adalah sektor pertanian dan usaha. Usaha rumahan yang cukup melegenda ialah usaha kerupuk menyeng yang dimiliki oleh ibu Sumini. Selain itu, juga terdapat usaha rintisan milik bapak Indro yang berfokus pada produksi tahu mentah dan tahu goreng.

       Pada tanggal 10 Januari 2022, mahasiswa KKN kelompok 02 dari Universitas Jember yang tergabung dalam program KKN UNEJ PEDULI SEMERU melakukan kunjungan ke lokasi usaha milik ibu Sumini dan bapak Indro.

Kunjungan mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 2 Tema Kewirausahaan ke tempat produksi krupuk menyeng. Dokpri
Kunjungan mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 2 Tema Kewirausahaan ke tempat produksi krupuk menyeng. Dokpri
    Ibu Sumini mengajak mahasiswa KKN untuk melihat proses pembuatan kerupuk menyeng di rumahnya. Beliau mengatakan bahwa usaha miliknya merupakan usaha pertama kerupuk menyeng di Desa Sumbermujur. Awalnya konsumen kerupuk menyeng milik ibu Sumini hanya sebatas di dusun Kebon Seket, namun sekarang sudah meluas ke Desa Sumbermujur.

       Produksi harian kerupuk menyeng mencapai 200 kemasan dengan harga 1000 rupiah per kemasan. Kendala yang ada pada produksi kerupuk menyeng yakni iklim dan juga modal usaha. Produksi kerupuk menyeng akan membludak pada saat hari raya Idul Fitri.

       Kunjungan dari kelompok kewirausahaan dilanjutkan pada usaha tahu yang dimiliki oleh pak Indro. Berbagai tahapan dari proses pembuatan tahu dijelaskan secara rinci oleh beliau. Usaha tahu yang dimilikinya diproduksi sepenuhnya dari kedelai impor. Dari 25 kg kedelai impor menghasilkan kurang lebih 1.200 tahu mentah. 25% dari tahu mentah itu diolah menjadi tahu goreng. Harga dan jumlah kedelai menjadi kendala utama dalam proses pembuatan tahu ini. Selain itu minat konsumen dan persaingan pasar menjadi kendala yang lain.

       Dari kunjungan yang dilakukan, beberapa masalah dan solusi telah dipetakan oleh kelompok kewirausahaan. Pengembangan dilakukan dengan membuat inovasi produk dan teknik pemasaran secara daring. Pengembangan dan pendampingan pada usaha tahu dan krupuk menyeng dilakukan untuk membantu meningkatkan perekonomian serta pengetahuan masyarakat dusun Kebon Seket dalam hal berwirausaha. Kelompok kewirausahaan mengharapkan dengan adanya inovasi ini mampu memulihkan perekonomian masyarakat di desa Sumbermujur khususnya dusun Kebon Seket.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun